Kasat Sabhara Polresta Medan, Kompol Siswandi mengatakan kehadiran Tim Pemburu Preman (TPP) saat ini sudah semakin diterima oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya warga masyarakat yang memberikan informasi seputar aksi-aksi premanisme yang terjadi ditengah masyarakat.
"Sekarang masyarakat sudah semakin banyak yang mengadukan aksi premanisme yang mereka alami ke call center kami," katanya, Rabu (4/5).
Siswandi menjelaskan, kondisi ini sangat berbeda dibanding pada awal Januari 2016 dimana operasi perburuan preman efektif digelar. Saat itu menurunya, masyarakat masih dihantui ketakutan untuk mengadukan aksi-aksi premanisme yang terjadi. Alasannya yakni mereka khawatir akan keselamatan mereka jika ketahuan mengadu.
"Dulu masih banyak yang tidak berani melapor secara terbuka karena mereka beranggapan polisi hanya datang tanpa memproses preman yang diadukan, sehingga ketika polisi pergi mereka akan diintimidasi oleh preman-preman tersebut," ungkapnya.
Kondisi ini menurut Siswandi menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk memastikan adanya efek jera bagi preman yang diadukan.
"Kita harus bisa memastikan bahwa Polisi akan hadir dan memproses pengaduan masyarakat sampai persoalan premanisme disana selesai," ungkapnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA