Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tahun 2015, Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang pendidikan SMP dan sederajat sudah mencapai 100.50% di Indonesia. Namun demikian, hal ini belum diikuti untuk jenjang SMA, dimana APK masih 75.53% Hal ini berarti masih ada sekitar 3.2 juta pelajar SMP yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berbagai faktor menjadi penyebab kondisi ini, dan kesulitan ekonomi merupakan adalah salah satunya. Untuk jenjang pendidikan dasar, keterbatasan ekonomi keluarga juga merupakan salah satu faktor penghalang saat anak tidak dapat bersekolah. Karena itu, bagi siswa yang telah berada di sekolah, penting untuk selalu berupaya agar pendidikan mereka terus berlanjut dan mengapresiasi hasil kerja mereka.
Tanoto Foundation yang bergerak dalam kegiatan filantropi, turut mendukung upaya penanggulangan kemiskinan melalui tiga pilar, yaitu pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas hidup. Di bidang pendidikan, Tanoto Foundation memberikan dukungan terhadap perbaikan akses serta peningkatan mutu pendidikan.
Dalam upaya perbaikan akses terhadap pendidikan, Tanoto Foundation memberikan dukungan melalui berbagai bentuk beasiswa di semua jenjang pendidikan di Indonesia. Salah satu program beasiswa adalah beasiswa non ikatan dinas atau National Champion Scholarship yang terbuka untuk mahasiswa S1 yang memiliki prestasi akademis tinggi namun terkendala ekonomi. Selain itu, Beasiswa Sayap Garuda adalah untuk beasiswa untuk semua jenjang pendidikan bagi anak-anak di pedesaan. Sedangkan Beasiswa Sekolah Menengah adalah program beasiswa Tanoto Foundation untuk murid-murid sekolah menengah di Medan dan sekitarnya.
"Pendiri Tanoto Foundation, yaitu Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto percaya bahwa pendidikan adalah faktor kunci dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Karena itu, pendidikan tersebut harus bermutu dan mudah diakses oleh semua orang," kata Sihol Aritonang, Ketua Pengurus Tanoto Foundation, dalam Gathering Beasiswa Sayap Garuda dan Beasiswa Sekolah Menengah 2016 di Medan, Sumatera Utara, Selasa (3/05).
"Pak Sukanto harus berhenti sekolah saat SMA karena harus membantu keluarganya, namun kondisi ini tidak mematahkan semangat beliau. Dalam perjalanan hidupnya, beliau selalu menjalankan tiga prinsip yaitu (1) tidak mudah menyerah, (2) kerja keras, dan (3) belajar secara mandiri, di mana dan kapan saja. Karena hal inilah, beliau mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan bisnisnya. Dimulai dari usaha kecil di Belawan, Sumatera Utara, kini berbagai bisnis beliau yang tergabung dalam RGE Group telah mendunia," tambah Sihol Aritonang.
Selanjutnya Sihol Aritonang juga berharap Gathering ini dapat menginspirasi Tanoto Scholars untuk tetap mempertahankan hasil akademisnya dan mengembangkan berbagai kemampuan mereka sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang berkonstribusi positif untuk lingkungannya.
Dalam kesempatan itu, juga hadir Hagai Raja Sinulingga, siswa kelas 12 SMA Unggul Del, Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, sebagai salah satu penerima Beasiswa Sayap Garuda. Hagai menyampaikan, selain mendapatkan dana untuk belajar, Beasiswa ini mendukungnya dalam mengembangkan kemampuannya, baik hard skills maupun soft skills. Selain itu, seorang penerima Beasiswa Sayap Garuda lainnya, Dwi Indah Lestari, siswi kelas 12 SMA Negeri 1 Air Batu, Kabupaten Asahan, bangga bisa terpilih menjadi salah satu Tanoto Scholars. Siswi yang bercita-cita menjadi dokter ini juga bersyukur bisa membantu meringankan beban orang tuanya. Juga hadir Jhonny Simanjuntak, orang tua dari dua penerima Beasiswa Sayap Garuda. Beliau menyampaikan bahwa dengan adanya program beasiswa, anak-anak tidak hanya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi juga berusaha dengan sepenuh hati untuk menggapai mimpi dan memenuhi cita-cita mereka.
Setiap tahunnya, penerima beasiswa Tanoto Foundation atau Tanoto Scholars bertemu dalam kegiatan Gathering Beasiswa Sayap Garuda dan Beasiswa Sekolah Menengah. Dalam Gathering yang bertemakan “Learn and Lead,” Tanoto Scholars ikut serta dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memimpin dan juga kerja sama dalam team. Di tahun 2016 ini, Gathering dihadiri 73 penerima Beasiswa Sayap Garuda dan 145 penerima Beasiswa Sekolah Menengah.
Secara keseluruhan, Tanoto Foundation telah mendukung 6.400 murid dan mahasiswa serta bekerja sama dengan 35 perguruan tinggi di Indonesia. Selain upaya perbaikan akses pendidikan, Tanoto Foundation juga bermitra dengan 466 sekolah di Sumatera Utara, Riau, dan Jambi dalam melaksanakan program Pelita Pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Adapun kegiatan program Pelita Pendidikan termasuk pelatihan agar guru dapat melakukan proses belajar mengajar yang baik dan efektif namun menyenangkan bagi siswa, pelatihan agar siswa memiliki kebiasaan hidup sehat dan bersih, serta dukungan pengadaan fasilitas sekolah.[rgu]
KOMENTAR ANDA