Pertumbuhan ekonomi bisa dilakukan dengan menggerakkan ekonomi kerakyatan. Dan salah satu syarat untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia adalah dengan memberi perhatian kepada sektor Koperasi dan UKM.
"Sehebat-hebatnya kita melakukan kegiatan tetapi kalau KUKM tidak disentuh maka kemiskinan pasti tetap akan meningkat," kata Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga, saat meresmikan pembukaan Festival Semarapura ke-2, Expo UMKM dan Job Fair 2016 di Kabupaten Klungkung, Bali (Jumat, 29/4).
Menurut dia, teorinya jika pertumbuhan ekonomi naik, lapangan kerja semakin luas sehingga angka pengangguran berkurang, kemiskinan turun, dan pada akhirnya masyarakat sejahtera. Jika hal itu tidak terjadi, kata dia, berarti ada persoalan di antaranya akibat angka ketimpangan pendapatan yang tinggi sehingga pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir orang.
"Tapi yang terpenting pertumbuhan itu harus berkeadilan. Pertumbuan ini semua masyarakat harus menikmati bukan hanya dinikmati oleh segelintir orang," katanya.
Menkop menyebut jumlah pelaku UKM yang mencapai 57 juta dan koperasi yang anggotanya hingga 35 juta orang merupakan kekuatan demografis yang luar biasa bila diberi peran yang lebih besar. Ia berpendapat pemberdayaan dan pemberian peran yang lebih besar kepada koperasi dan UKM sangat potensial memeratakan distribusi pendapatan alias menurunkan angka koefisien gini.
"Jadi saya mohon mari kita perhatikan KUKM itu, Pemerintah pusat melakukan regulasi dan kebijakan, karena Menkop gak punya kaki tangan lagi di daerah, sekarang dinas di bawah Bupati. Tinggal kita melakukan program kebijakan untuk KUKM," pungkas Puspayoga.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA