post image
KOMENTAR
Keputusan wartawan senior Teguh Santosa untuk ikut dalam kontestasi Pilkada DKI 2017 mendapat dukungan dari warga Desa Jati Sari, Kecamatan Padang Tualang Langkat, Sumatera Utara. Pria kelahiran Medan 40 tahun lalu ini sempat menjadi warga di Kabupaten Langkat dan dikenal luas warga Desa Jati Sari.

"Pemberitaannya masuk tv dan koran. Kami ingat, ini Teguh yang dulu saat masih mahasiswa sekitar tahun 1990-an akhir," ujar salah seorang warga Desa Jati Sari, M. Syafii, (52).

Syafii mengenang Teguh sebagai warga yang bersemangat dan memiliki visi membangun kesejahteraan di mana tempat dia tinggal.

"Saya ingat, selagi dia masih mahasiswa, Teguh beberapa kali mengisi ceramah Ramadhan di mesjid At-Taqwa, Jati Sari," kenang Syafii.

Jejak Teguh di Jati Sari, lanjut Syafii bisa jelas ditemukan. Warga masih mengingat jelas siapa Pemuda yang kini memimpin Salah satu media nasional.

"Bila memberikan ceramah, Teguh menyisipkan pesan kepada warga untuk bangkit dan bergerak membangun desa," lanjut Syafii.

Kehadiran Teguh di Desa Jati Sari pada pertengahan 1990-an menjadi kebanggaan bagi warga desa ini. Hal itu pun disampaikan Ramli (50), salah seorang guru di sekolah dasar setempat.

"Di jaman itu tak banyak anak muda yang kuliah dari desa ini. Apalagi kuliah di Jawa. Teguh membanggakan desa kami," ujar Ramli.

Baik Syafii dan Ramli, keduanya sepakat mengatakan, Teguh bukan saja anak Kota Medan, tetapi juga anak dari Desa Jati Sari.

"Teguh lahir di Medan, walau sebentar di sini, namun Teguh juga anak Jati Sari. Teguh anak semua tempat. Karena dimanapun dia tinggal, dia selalu mengajak warga dan bekerja untuk perubahan yang lebih baik." kata M. Syafii.

Seperti diberitakan, Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini memutuskan maju pada balapan Pilkada DKI dan terus menjadi sorotan. Di dunia maya, pemberitaan mengenai pendaftaran dirinya sebagai bakal calon Gubernur DKI mendapat apresiasi positif.

Berdasarkan survei Kelompok Diskusi dan Kajian Publik Indonesia (KedaiKOPI) yang digelar pada 18 sampai 21 April, popularitas Teguh mencapai 12,9 persen. Ini terbilang sangat bagus karena sosilisasi baru dilakukan tiga pekan lalu.

Sementara itu, tingkat penerimaan publik terhadap Teguh juga cukup signifikan yakni 47,1 persen. Sementara tingkat keterpilihannya baru 1,3 persen, setara dengan elektabilitas Jenderal (purn.) Moeldoko dan Ahmad Dhani.

Elektabilitas tertinggi masih dimiliki incumbent Basuki Tjahaja Purnama (45,5 persen), diikuti Yusril Ihza Mahendra (9,5 persen) dan Adhyaksa Dault (4,3 persen). [hta]




 

 

Syahganda Nainggolan: Teguh Dapat Dipasangkan dengan Bobby, Ijek dan Edy

Sebelumnya

Teguh Santosa: Protes Agung Podomoro Salah Alamat, Tidak Ada Negara dalam Negara

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Teguh Santosa