MBC. Sejak zaman Orde Baru hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia sudah tidak punya lagi daya tawar di hadapan bangsa-bangsa lain di dunia.
"Indonesia sudah hilang kedaulatannya," kata politikus senior Rachmawati Soekarnoputri (Rabu, 27/4).
Bahkan, kata Rachmawati, dalam diplomasi hubungan bilateral pun, Indonesia harus melalui pihak ketiga. Yaitu kelompok korporasi kapitalis, khususnya China perantauan, yang sudah menjadi kekuatan rezim dalam rezim
"Contoh sejumlah mega proyek bukan dalam konteks hubungan bilateral G to G tapi melalui makelar korporasi kapitalis seperti kereta api cepat. Sementara hubungan bilateral konteks pembebasan sandera posisi Indonesia tidak diperhitungkan," kata Rachma.
Bahkan dalam dunia ketiga atau negara-negara berkembang, Indonesia sudah bukan lagi menjadi ikon kekuatan baru Asia-Afrika maupun Non-Blok. Malah, Indonesia menjadi subordinat antek negara adikuasa.
"Bahkan, dengan kelompok buffer zone over seas China lihat saja bagaimana penanganan Buron BLBI dan Panama Papers belum-belum disodori Tax Amnesty tebusan dengan pengampunan bagi perampok uang negara. Jadi bagaimana menghadapi perampok?" ungkap Rachma. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA