post image
KOMENTAR
Aktivitas pengeboran tanah untuk proyek kereta cepat, di wilayah Halim Perdanakusuma Jakarta milik TNI AU, telah berlangung sejak Jumat 22 April lalu dengan tujuan untuk mendapatkan contoh komposisi tanah yang akan digunakan dalam pembangunan beton penyangga rel kereta.

Hal itu didapatkan dari laporan informasi intelijen Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang membenarkan ada aktivitas illegal yang dilakukan lima WNA Cina dan dua orang warga Indonesia di wilayah Halim Perdanakusuma terkait proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Tujuh orang tersebut masuk ke wilayah Lanud Halim melalui jalan tol Jakarta-Cikampek kemudian menerobos pagar batas tanah sehingga tidak diketahui oleh personel Lanud Halim Perdanakusuma.

Pukul 10.00 WIB, lima WNA China dan dua WNI diamankan di kantor Intelijen Lanud Halim.

Setelah dilakukan pengecekan diketahui bahwa lima WNA China tersebut tidak memiliki clearence (perizinan) dari TNI AU dan tidak dilengkapi identitas atau paspor.

Diketahui juga bahwa tujuh orang tersebut bekerja untuk PT Geo Central Mining (GCM) yang merupakan mitra PT PT Wijaya Karya (WIKA) yang akan mengerjakan proyek Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC).

Mereka mengaku tidak mengetahui bahwa tanah tersebut berada di kawasan militer Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma karena letaknya yang berbatasan dengan jalan tol.

Barang-barang bukti yang disita aparat intelijen Lanud Halim Perdanakusuma adalah pipa besi sebanyak 14 buah, pipa peralon 3 buah, peralatan pengeboran 1 unit, selang dan kabel-kabel 1 roll, mesin diesel 1 unit, peralatan las 1 unit dan jerigen berisi solar 1 buah. [hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas