![](https://www.medanbagus.com/assets/main/img/thumb.png)
"Kekuatan besar apa yang ada di balik Podomoro? Kekuatan apa yang bisa menandingi hukum yang berlaku? Yang ada itu pemerintah takut, mana ada kekuatan lain yang bisa menandingi hukum berlaku. Pemko tidak menjalankan kewajibannya, itu adalah kesalahan," kata Jaya Arjuna kepada MedanBagus.Com, Rabu (27/4).
Jaya Arjuna juga memberikan pernyataan bahwa ada kemiripan kasus antara Podomoro Deli City dan reklamasi teluk Jakarta.
"Sudah pasti ada kesamaan antara reklamasi Jakarta dan Podomoro Deli City. Ada indikasi korupsi di situ. Pemko Medan juga terindikasi korupsi, karena melakukan pembiaran terhadap pelanggaran yang dilakukan Podomoro, itu kan korupsi," ucapnya.
Selanjutnya Jaya juga mengungkapkan bahwa kasus Podomoro Deli City adalah sebuah cerminan untuk menguji integritas yang ada pada penegak hukum di kota Medan.
"Podomoro ini menguji seberapa kuat aparat hukum kita dalam menegakkan hukum. Kalau Podomoro Deli City tetap berjalan pembangunannya, maka ini membuktikan bahwa Pemko, DPRD Medan, Jaksa, Polisi, dan aparat hukum lainnya bisa dibayar," ungkapnya. [hta]
KOMENTAR ANDA