post image
KOMENTAR
Beredarnya narkoba di Lapas kelas II A Lubuk Pakam dan terlibatnya oknum Polisi, AKP Ichwan Lubis adalah tanda dari daruratnya status narkoba di Indonesia. Narkoba seakan sulit untuk dibendung walaupun Indonesia telah memiliki badan khusus pemberantasan narkoba BNN.

Salah satu pengamat publik Sumatera Utara, Shohibul Anshor Siregar, mengatakan bahwa pemberantasan narkoba di Indonesia tidak cukup mengandalkan kekuatan resmi pemerintah. Media pemberitaan juga harus mengambil perannya dalam investigasi pemberantasan narkoba.

"Media memiliki fungsi sosial kontrol yang jika tidak dilaksanakan ia sendiri (media) bermasalah. Kekuatan resmi pemerintah tidak cukup untuk memberantas narkoba, dibutuhkan konstruk yang dibangun oleh media melalui opini publik dan hasil investigasi," kata Shohibul Anshor kepada medanbagus.com, Selasa (26/4).

Shohibul memberikan contoh yang menunjukkan kekuatan media dalam menginvestigasi sebuah kasus dan mengalahkan kekuatan resmi pemerintah. Shohibul menggunakan kasus watergate dan Panama paper sebagai contohnya .

"Follow the money adalah teori yang muncul setelah jurnalis membongkar kasus watergate. Panama paper bukanlah kasus yang muncul karena kekuatan  resmi pemerintah, melainkan hasil investigasi jurnalis. Dari dua kasus itu kita mengetahui bahwa pada kenyataannya hasil investigasi jurnalis dapat membangkitkan kekuatan resmi pemerintah," papar Shohibul.

Kasus narkoba yang melibatkan AKP Ikhwan Lubis sebagai salah satu sindikat semakin memperlihatkan bahwa di dunia kepolisian juga terdapat masalah kriminalitas. Kekuatan media juga yang mampu membongkar sampai bersih masalah tersebut, seperti yang disampaikan Shohibul.

"Dalam dunia politik orang selalu sadar bahwa di dunia kepolisian ada statistik abu-abu. Itu bisa menjadi clear jika ada kekuatan lain yang membongkarnya, dan lazimnya media. Begitu juga dengan status darurat narkoba, kekuatan media dapat membongkarnya melalui publik opini dan investigasi," demikian Shohibul.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel