post image
KOMENTAR
Presiden Jokowi Widodo telah berhasil merubah salah satu kebijakan peninggalan dari pemerintah sebelumnya, yaitu konsep pembangunan Jawa sentris menjadi Indonesia sentris, guna meningkatkan daya saing dan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

Demikian dikatakan oleh Koordinator Humas Kaleidoskop Perjuangan Relawan Jokowi, Fendy Mugni dalam pernyataan persnya di Jakarta, Selasa (26/4).

Fendy menjabarkan sebelum Presiden Jokowi terpilih tahun 2014, terjadi ketimpangan dalam pembangunan yang berdasarkan pada konsep pembangunan Jawa sentris yang menimbulkan daya saing rendah, pembangunan tidak merata. Selain itu juga menciptakan ketidak percayaan terhadap pusat sehingga menimbulkan pemberontakan-pemberontakan dimana-mana, seperti Darul Islam, RMS, PRRI, terakhir Papua, Papua Barat dan Aceh Merdeka.

"Setelah dilantik sebagai Presiden, Joko Widodo telah merubah arah kebijakan pemerintah sebelumnya, dari konsep Jawa sentris menjadi konsep Indonesia sentris dalam bentuk implementasi program unggulan Presiden Jokowi 2014-2019," jelasnya.

Fendy juga menjelaskan hal ini juga didukung oleh pernyataan Deputi 4 Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Eko Sulistyo pada diskusi terbuka dalam rangkaian acara Kaleidoskop Perjuangan Relawan Jokowi di Plaza Atrium Senen, Jakarta, Minggu (25/4), yang juga menghadirkan pengamat politik UIN Jakarta, Ray Rangkuti dan dimoderatori oleh Ketua KIB, Reinhard Parapat.

Dalam diskusi tersebut, Eko mengatakan dalam lima tahun target pencapaian yang akan dilakukan Presiden Jokowi adalah pembangunan jalan tol mencapai 1.000 kilometer disebaran Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Dia menerangkan bahwa sampai akhir tahun 2015, realisasi pencapaian ruas baru sekitar 132,35 km, dengan beroperasinya ruas tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 km menjadi awal yang baik kepercayaan publik atas keseriusan target Presiden Jokowi untuk mencapai 1000 kilometer sampai akhir 2019 nanti.

"Bandingkan selama Indonesia merdeka (lebih 70 tahun) jalan tol hanya dapat direalisasikan sepanjang 800 kilometer," kata Eko.

Eko juga menyatakan, bila dipercaya kembali memimpin oleh rakyat di tahun 2019-2024, Pemerintahan Jokowi akan menargetkan lebih dari 2.000 kilometer tol yang akan dirasakan oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, terbentang dari Sumatera hingga Papua.

"Sehingga selama periode tahun 2014 hingga tahun 2024 kedepan akan ada penambahan jalan tol sepanjang 3.000 kilometer lebih yang akan direalisasikan oleh Pemerintahan Joko Widodo nanti." jelasnya.

Terkait poros maritim dunia, Eko memaparkan bahwa wilayah air Indonesia yang kaya sumber daya maritim, seperti ikan, gas, minyak dan keragaman hayati, serta strategis diapit oleh dua samudera, yang menjadi poros pelayaran dunia, merupakan faktor penting dalam mengelola kekayaaan laut dan juga menjaga kebebasan dan keamanan navigasi pelayaran internasional terutama di persimpangan jalur laut yang menghubungkan perdagangan Barat-Timur dan Utara-Selatan.

"Semuanya akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia kedepan," tegasnya.

Sebagai catatan terakhir pemaparan diskusi, Eko juga menambahkan jika Pemerintahan Jokowi akan berkomitmen penuh untuk memastikan fokus arah pembangunan Indonesia sentris bukan Jawa sentris, pembangunan akan digiatkan lebih dominan diluar Pulau Jawa. [hta/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa