Di balik buramnya wajah pendidikan Indonesia, sekolah alam adalah salah satu solusi untuk mengatasinya.
Jaringan Sekolah Alam Sumatera Utara telah membentuk tiga sekolah alam yang terdiri dari Sekolah Alam Langit Biru (TK/Tanjung Morawa), Sekolah Alam Bukit Hijau (TK/Medan), dan Sekolah Alam Sabut Kelapa (SD/Siantar-Simalungun).
Sekolah-sekolah tersebut adalah sebuah kritik sekaligus solusi untuk buruknya pendidikan formal di Indonesia. Seperti apa yang disampaikan oleh pendiri Sekolah Alam Sabut Kelapa, Togu Situmorang kepada MedanBagus.Com, Sabtu (23/4).
"Ini adalah bentuk kekecewaan terhadap sekolah formal. Di sekolah formal anak itu seperti robot, tidak menjadi diri sendiri. Maka tidak hanya sekedar mengkritik, kami harus berikan solusi dan sekolah alam ini lah solusinya,"
Togu menyampaikan bahwa sekolah alam dapat membangun integritas pada diri setiap murid karena selalu belajar tentang alam dan di dekat alam.
"Mereka belajar di alam, bermain bersama alam hingga membangun manusia yang berintegritas bukan mengejar nilai angka-angka. Kami juga memasukkan kurikulum nasional sebagai persiapan anak mengikuti ujian kesetaraan," ucapnya.
Sementara itu, pendiri Sekolah Alam Langit Biru, Agung Lasso juga menyampaikan alasan awal dibentuknya Sekolah Alam Langit Biru dan harapannya untuk sekolah alam.
"Awalnya karena terpaksa, mencari skolah untuk anak yang berkonsep alam. Ternyata di medan gak ada, akhirnya buat skolah alam Langit biru. Ini tahun ajaran pertama, peserta didik ada 6. Ke depan saya harap konsep ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat," demikian Agung Lasso. [hta]
KOMENTAR ANDA