Situs sejarah juga merupakan bagian dari lingkungan hidup di Medan. Oleh karena itu, pada hari bumi yang jatuh pada 22 April menjadi momentum yang tepat untuk mengkampanyekan gerakan melestarikan situs budaya.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Mamensukaja (Mahasiswa Medan Suka Jelajah), Weni Oktavia kepada medanbagus.com saat ikut memperingati hari bumi di Bumi Perkemahan Cadika, Jalan Eka Rasmi, Medan Johor, Jumat (22/4).
"Sesuai dengan agenda rutin kami yang memang sering berjelajah ke alam dan tempat bersejarah, hari ini kami mau menyampaikan kepada masyarakat bahwa situs bersejarah adalah bagian dari lingkungan yang juga harus dilestarikan," kata Weni.
Weni juga mengungkapkan bahwa dirinya menganggap setiap hari adalah hari bumi dan setiap hari seluruh masyarakat harus melestarikan bumi dan seisinya.
"Hari bumi sebenarnya setiap hari, kita semua harus melindungi lingkungan setiap hari. Hari ini hanya kami jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap bumi," ungkapnya.
Komunitas yang bergerak dalam bidang jelajah alam dan eksplorasi situs sejarah dan budaya ini juga menampilkan kreatifitasnya berupa String Art yang bernilai jual hingga Rp. 500 ribu.
"Kami kemarin juga membawa hasil karya berupa string art yang terbuat dari benang. Dijual mulai dari 60 ribuan - 500 ribu. Karya ini asli buatan anggota Mamensukaja," tutup Weni.[rgu]
KOMENTAR ANDA