Sampah adalah salah satu masalah lingkungan yang sulit diatasi. Setiap aktivitas manusia banyak menghasilkan sampah. Hal tersebut memotivasi Komunitas Lensa Alam Medan untuk menciptkan kerajinan tangan yang di daur ulang dari sampah dan menjadikan barang-barang tua sebagai koleksi antik. Kerajinan tangan tersebut dipamerkan pada saat acara peringatan Hari Bumi di Cadika, Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Jumat (22/4).
Salah satu anggota dari komunitas Lensa Alam Medan, Intan memaparkan bentuk kerajinan-kerajinan yang memiliki nilai jual kepada medanbagus.com.
"Kami punya replika vespa yang terbuat dari kaleng bekas, lampu tidur dari batok kelapa, hiasan dinding dari sampah cetakan sablon, dan ada replika rumah adat dari stick ice cream. Stick ice creamnya bukan kami beli ya bang, memang sampah dari ice cream kami kumpulkan. Untuk replika vespa ini ada yang terjual sampai Rp. 75.000," kata Intan, (22/4).
Selain mamparkan macam-macam kerajinan tangan berbahan sampah, Intan juga menunjukkan berbagai koleksi barang-barang tua milik Komunitas Lensa Alam.
"Sebenarnya banyak barang antik kami, yang kami bawa kemari cuma kamera seagul tahun 1956, radio tahun 60-an, dan mesin ketik tahun 80-an ini,"
Sejak berdiri empat tahun yang lalu, Komunitas Lensa Alam memiliki visi dan berkomitmen menjadi wadah jelajah alam yang memiliki kreasi dalam bidang fotografi dan daur ulang. Seperti apa yang disampaikan oleh ketua Komunitas Lensa Alam Medan, Dimas kepada medanbagus.com.
"Kami komunitas jelajah alam yang tidak sekedar jalan-jalan aja. Kami memiliki visi untuk menjadi wadah mampu memiliki kratifitas dalam fotografi dan kerajinan tangan daur ulang. Kami pernah menjadi juara 1 di lomba daerah fotgrafi alam di Berastagi tahun 2014 kemarin. Dengan jelajah alam dan kemampuan mendaur ulang sampah, kami menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita jangan lagi membuang sampah sembarangan dan lebih peduli terhadap lingkungan," demikian Dimas.[rgu]
KOMENTAR ANDA