Dalam rangka menyambut hari kartini, yang jatuh pada hari ini (21/4), Ahmadi, yang merupakan manager di kampung Kuliner Binjai, memberikan penghargaan kepada 2 orang atlet disabilitas penyandang cacat (difabel).
Bertempat di lapangan sepakbola Polres Binjai, jalan Hasanuddin, Ahmadi membawa siswa serta guru SD Muhammadiyah 01 Binjai, mereka menyiapkan tumpeng untuk di berikan kepada Kartini masa kini.
Yudiana (45), atlet lembing, cakram dan tolak peluru, yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sumber Mulyo Rejo, Binjai Timur, merupakan atlet penyandang cacat untuk cakram, lembing, tolak peluru, yang sudah banyak meraih medali di Event nasional dan internasional ini, begitu bersemangat walau usianya tidak muda lagi.
Ibu dengan 3 anak dan 8 cucu ini, tidak henti hentinya memberikan semangat dan motivasi kepada para generasi muda dan siswa yang hadir di lapangan tersebut.
"Sudah 15 tahun saya menekuni olahraga ini, Walaupun fisik saya seperti ini, tetapi saya tidak pernah merasa minder, saya terus berusaha dan berlatih, dan alhamdullilah walau fisik saya seperti ini, saya berusaha terus untuk mengharumkan nama Indonesia melalui olahraga atletik yang saya tekuni," ujarnya.
"Semoga anak anak Indonesia termotivasi dan bisa mengharumkan nama Indonesia dalam hal yang positif," demikian di katakan Yudiana ketika di tanya harapannya buat generasi muda.
Sementara itu, Sri Rahayu (40), pembina atlet difabel yang mempunyai kecacatan fisik juga, mengatakan, bahwa untuk atlet difabel mempunyai pelatihan khusus dan kesabaran.
"Untuk pelatihannya kita bertempat di unimed, dan juga kita perlu pelatihan khusus," tukasnya.
"dengan keadaan yang seperti ini, kita angkat martabat dan derajat mereka, dan kami tunjukkan kepada semua orang, bahwa kamipun mampu berprestasi," sambung Sri rahayu.
Prestasi mereka pun di peroleh dengan perjuangan yang cukup keras dan gigih, yang akhirnya membuahkan hasil dan bisa mengantongi beberapa medali, diantaranya
1 Medali emas tahun 2015, di Singapore.
1 Medali emas, 1 perak, 1 perunggu, PON 2012, di Riau.
2 perak, 1 perunggu, ASEAN paragames tahun 2011, di Solo.
2 perak, tahun 2014, di Myanmar, yang di ikuti oleh 11 negara.[rgu]
KOMENTAR ANDA