Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku Utara Kombes Elly Djamaluddin mengaku tidak bersalah terkait keberadaannya di sebuah tempat karaoke yang menjadi lokasi razia narkoba. Elly siap melakukan segala tes untuk menguji kandungan narkotika di dalam tubuhnya.
Dia mengatakan, dirinya terakhir melakukan tes narkoba pada Jumat (15/4), atau sehari sebelum razia dilakukan. Tes itu rutin dilakukan di internal BNN sebagai bentuk tanggung jawab petugas pemberantas narkoba.
"Saya terakhir melakukan tes urine pada Jumat, 15 April 2016, hasilnya negatif. Kemudian surat perintah untuk razia gabungan itu, saya tanda tangan sendiri pada tanggl 15 April 2016, di hari yang sama. Selanjutnya razia dilakukan pada tanggal 16 April 2016 malam, mulai pukul 23.00 WIT hingga selesai," kata Ely.
"Kita tes di internal kita sendiri. Intinya kita harus bersih sebelum kita bertugas mengawasi masyarakat," tambahnya.
Elly mengaku heran dengan kasus yang dialaminya ini. Dia menegaskan, keberadaannya di lokasi razia tersebut untuk bertugas melakukan pengawasan.
"Saya kan Kepala BNN Maluku Utara, wajar saja kan kalau saya di lokasi untuk melihat anak buah saya bertugas. Saya memang di lokasi saat itu, namun tidak sedang berada di dalam room karaoke," kata pria yang berencana bertarung pada Pilkada Maluku Tengah 2017 mendatang.
Kasus ini ditenggarai sebagai black campaign terkait rencana Elly mencalonkan diri menjadi Bupati Maluku Tengah. Atas kasus ini, Ely telah mendatangi Kantor BNN Pusat di Jakarta untuk memberikan klarifikasi. Jika diminta untuk melakukan tes urin, dia mengaku siap.
"Saya sudah klarifikasi masalah ini ke Kabag Humas BNN. Saya pun siap untuk melakukan tes urin atau uji narkoba. Malah saya tantang untuk dilakukan tes urine, karena saya merasa benar," tegasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA