Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, yang tengah melaksanakan tugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di wilayah RI-PNG, beberapa waktu lalu, kembali berhasil menemukan ladang ganja di Dusun Kalilapar, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua.
Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Puspen TNI Kolonel Czi Berlin mengatakan bahwa penemuan ladang ganja di hutan Kampung Kalilapar berada pada koordinat 9550-3580 yang berjarak lima km dari Pos Kalimao. Temuan ini dipimpin langsung oleh Komandan Pos Lettu Inf Buyung Asmoro beserta sembilan orang anggotanya saat melaksanakan patroli rutin.
"Terdapat sekitar 23 batang pohon ganja setinggi 2,5 sampai dengan 3 meter," bebernya.
Lanjut Kabidpenum Puspen TNI, penemuan ladang ganja di sekitar hutan Kampung Kalilapar merupakan hasil pengembangan dari penemuan ladang ganja sebelumnya yakni Kamis (31/3) lalu.
Menurut Kolonel Czi Berlin, temuan itu berawal ketika anggota tim patroli, Pratu M. Fadholi melihat tanaman yang menyerupai pohon ganja di sekitar kebun yang ditanami Cabai, Jagung dan Tembakau.
Tim patroli Satgas 406/CK kemudian melakukan pengecekan, dan ternyata memang benar pohon tersebut adalah ganja. Setelah berkoordinasi dengan Perwira Hukum Satgas Mayor Chk Herjune Aji, Komandan Pos Lettu Inf Buyung Asmoro memerintahkan anggotanya untuk mencabut pohon ganja tersebut dan menyisir daerah sekitarnya.
Kabidpenum Puspen TNI juga menyampaikan, Letkol Inf Aswin Kartawijaya sebagai Dansatgas Pamtas di Papua telah memerintahkan kepada seluruh prajurit Satgas Yonif 406/CK yang berada di Komando Taktis dan jajaran pos depan agar selalu aktif melaksanakan patroli dan sweeping serta anjangsana ke rumah masyarakat. Ini penting untuk mengumpulkan informasi terkait ladang ganja yang tumbuh subur di Papua. Langkah ini dinilai efektif untuk mencegah peredaran miras, narkoba, ganja dan senjata api serta amunisi.
"Terbukti sampai dengan saat ini Satgas Yonif 406/CK telah berhasil menemukan empat kali ladang ganja, mengamankan senjata laras panjang dan munisi tajam sebanyak 30 butir hasil dari kegiatan sweeping yang digelar," kata Kolonel Czi Berlin.
Memang peredaran miras dan narkoba di Indonesia semakin banyak dan memprihatinkan. Tidak hanya orang dewasa saja yang mengunakan narkoba, tetapi juga remaja dan anak-anak sudah menjadi pengguna dan mengkonsumsi miras serta narkoba. Tidak terkecuali di Papua, khususnya di wilayah perbatasan RI-PNG.
Kabidpenum Puspen TNI menerangkan, peredaran miras dan narkoba di wilayah di Papua, khususnya di wilayah perbatasan RI-PNG, terbilang sangat tinggi.
"Banyak kita temukan masyarakat perbatasan yang mabuk di pinggir jalan karena mengkonsumsi miras dan narkoba. Bila hal ini dibiarkan, maka akan memicu banyaknya pelanggaran dan masa depan bangsa Indonesia akan terancam dan rusak karena miras serta narkoba," pungkasnya.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA