Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggelar Sensus Ekonomi 2016 di seluruh Indonesia sepanjang 1-31 Mei mendatang.
Di daerah-daerah, sensus ini mendapat antusiasme pejabat lokal maupun masyarakat karena hasil sensus dapat dijadikan pedoman pembangunan daerah. Tapi hal itu bisa tercapai dengan satu catatan, yaitu pendataan harus dilakukan dengan serius.
Seperti dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Mukti Sulaiman, sensus ekonomi yang dilakukan BPS sangat penting. Hasil sensus akan menjadi landasan perencanaan pembangunan nasional dan regional. Sekaligus, menggali potensi ekonomi, mengetahui pertumbuhan dan hambatan perekonomian.
"Bagi pemerintah, (sensus ekonomi) memberikan data yang dihasilkan dan memberikan arah kebijakan dalam pelaksanaaan pembangunan," katanya saat Seminar Sosialisasi Sensus Ekonomi di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Selasa (19/4).
Dia menambahkan, sensus memudahkan untuk mendapat potret potensi bisnis Indonesia, khususnya Provinsi Sumsel. Dengan demikian para investor akan semakin yakin dengan sektor yang mau dikembangkan. Sama halnya dengan masyarakat yang ingin membuka usaha.
"Sebagai modal mengetahui besarnya peran usaha skala mikro kecil menengah menyerap tenaga kerja," ujarnya dikutip dari RMOL Sumsel.
Dia menegaskan pentingnya data yang dihasilkan survei tersebut sehingga petugas atau pihak yang diminta data dapat memberikan informasi yang benar-benar valid. Dengan demikian, data itu dapat dijadikan landasan pembangunan nasional.
"Pendataan dilakukan oleh mitra statistik selama 1 bulan. Pendataan jangan asal asalan," tegasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA