post image
KOMENTAR
Leo Nababan: Isu Aklamasi Ketum Golkar Cuma Akal-Akalan

Ketua umum baru Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar Mei mendatang diisukan bakal terpilih secara aklamasi terhadap calon tertentu. Isu ini cukup merebak dan mengganggu kalangan internal partai.

"Aklamasi itu ada arti dan tatibnya. Kalau seorang calon bisa meraih suara 50 persen lebih dan jalannya diperoleh sacara demokratis baru aklamasi itu bisa diterima dan sah," jelas tokoh senior Golkar Leo Nababan di sela diskusi bertema 'Babak Baru Partai Politik Di Indonesia' yang digelar di Jenggala Center, Jakarta (Senin, 18/4).

Sebaliknya, dia menjelaskan, hasil aklamasi diperoleh seorang calon ketum dengan cara-cara tidak demokratis dan justru menggunakan segala cara, termasuk politik kotor. Itu artinya kelompok Golkar hitam ingin kembali menguasai dan merusak partai beringin.

"Jangan ada akal-akalan dengan menciptakan aklamasi. Itu namanya tidur bersama, mimpinya berbeda," ujar Leo.

Dia mencontohkan, saat pelaksanaan Munas IX di Bali terjadi aklamasi tapi prosesnya dinilai tidak demokratis dan gampang ditebak adanya gerakan dan rencana kotor.

"Kalau aklamasinya demokratis pasti akan diterima semua pihak, tapi kalau aklamasi injak kaki seperti di Munas Bali maka itu muncul Munas Ancol. Itu pasti tidak bisa diterima," beber Leo.[rgu/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa