Insan sepakbola di Kota Medan yang terdiri dari tokoh pemuda, pemain sepakbola, supporter dan pengamat sepak bola menggelar diskusi peringatan 1 tahun pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga. Para pembicara yang hadir antara lain Ketua Askot PSSI Medan, Iswanda Nanda Ramli, Mantan Kapten PSMS Medan Zulkarnaen, Ketua SSB Patriot Hendra DS, Sekretaris PSMS Medan Azam Nasution , Supporter Sepakbola Nata Simangunsong dan Pengamat Sepakbola T Agus Khaidir serta lainnya.
Mantan Kapten PSMS Medan, Zulkarnaen mengatakan pemain sepakbola menjadi korban utama dari pembekuan PSSI yang terjadi. Sebab, para pemain tersebut akan menjadi sulit untuk menafkahi keluarga mereka karena kompetisi yang tidak bergulir.
"Pembekuan PSSI, siapa. Menjadi korban?. Bukan PSSI, bukan Menpora. Tapi, pemain sepakbola seluruh Indonesia," ujarnya.
Menurutnya meski terdapat berbagai turnamen sepakbola pada jeda pembekuan yang terjadi, namun hal tersebut menurutnya tidak dapat dijadikan sebagai barometer untuk meningkatkan prestasi sepakbola baik secara nasional maupun internasional. Oleh karena itu ia berharap "perseturuan" antara PSSI dan Kemenpora harus berakhir pada tahun ini.
"Silahkan saja pemerintah dalam hal ini Kemenpora mau menata kelola PSSI sah saja. Tapi tolong kompetisi harus digulirkan," ungkap Kapten PSMS Medan tahun 2011 itu.
Sementara itu, Ketua Askot PSSI Medan Iswanda Nanda Ramli mengatakan Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti, seharusnya legowo mundur dan disisi lain Pemerintah melalui Kemenpora untuk mencabut pembukaan PSSI. Hal ini menurutnya menjadi salah satu jalan keluar agar ego diantara para petinggi tersebut tidak terus memuncak
"Suka tidak suka. Tidak suka antara menpora tidak suka sama La Nyalla. Kita surati La Nyalla untuk mundurkan diri. Mundur untuk kemajuan sepakbola. Kemudian, segera gulirkan kompetisi untuk meningkatkan profesional persepakbolaan di negara ini," tuturnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA