post image
KOMENTAR
Menteri Pariwisata (Menpar) meresmikan Restoran Wonderful Indonesia, di Victory Road No 10, Yaotai Disctric, Hefei City, Provinsi Anhui, China, Sabtu (16/4). Ini adalah satu-satunya restoran dengan 30 ikon masakan nusantara yang turut mempopulerkan brand Wonderful Indonesia. Nama restorannya saja sudah Wonderful Indonesia.

"Wonderful Indonesia Restaurant makanannya standar lidah Indonesia," ucap Menpar saat meresmikan beroperasinya resto di Hefei.

Restoran di Negeri Tembok Raksasa Tiongkok ini akan menyajikan masakan Indonesia, seperti sate ayam, sate kambing, rending, gado-gado, pecel Madiun, sop buntut, oseng kangkung, terong balado dan lainnya. Ada juga cemilan khas nusantara, seperti klepon, cenil, kue lapis, dan lainnya.

Pilihan menunya pun khas nusantara, dengan dua orang chef yang diimpor dari STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) Bandung. Sekolah yang dibina langsung oleh Kemenpar, selain STP Bali, Akpar Medan, Akpar Makassar, dan dua lagi yang tengah proses pendirian, Politeknik Pariwisata Lombok, dan Palembang. Kedua ahli masakan itu, adalah Muhammad Nurrohman dan Rusna, yang dikontrak khusus untuk menularkan resep menu-menu Indonesia. Satu bulan mereka bertugas di Hefei, nanti diganti oleh chef baru yang sama-sama pengajar di STP Bandung.

"Diplomasi kuliner adalah langkah cerdik untuk memperkenalkan buah karya budaya masakan Indonesia ke pasar Tiongkok. Sekaligus promosi Wonderful Indonesia melalui selera lidah," kata Menpar.

Mantan Dirut PT Telkom ini menjelaskan, ada 1.000 jenis kuliner Indonesia dari semua daerah dari Sabang sampai Merauke di Restoran Wonderful Indonesia di Tiongkok. Jumlah itu akan terus berkembang, karena masakan itu termasuk creative industry yang sangat dinamis. Dari 1.000 jenis itu, 30 ikon yang sudah distandarisasi. Sudah bisa dipasarkan ke mancanegara, karena komposisinya bisa dikunci untuk selera yang sama.

"Kami mengajak investor China untuk mengembangkan kuliner Indonesia ke China maupun ke Indonesia," kata Menpar.

Menurut dia, turis Negeri Tirai Bambu itu yang ke Indonesia terus bertumbuh. Salah satu keunggulan dan keunikan Indonesia adalah kulinernya. Mau yang pedas, dominasi manis, banyak rasa asin, gurih atau nature yang tidak banyak rasa, semua lengkap. Mau yang sentuhan modern atau tradisional? Mau yang dibakar, digoreng, dikukus? Lengkap, semua ada. Sampai kerupuk udang dan kerupuk yang berwarna-warni juga ada. "Tinggal disesuaikan dengan selera lidah orang Tiongkok. Yang pasti Kemenpar akan mempromosikan restoran Wonderful Indonesia," kata dia.

Karena wisman asal Tiongkok berkembang, maka mereka harus familiar dengan masakan khas Indonesia pula. Sehingga orang yang hendak berwisata ke Indonesia, atau sudah pernah ke Indonesia dan mencicipi masakan itu, bisa menjadi pasar yang potensial.

Menpar menyambut baik dan berterima kasih kepada shareholders restoran yang bisa co-branding dengan pariwisata itu. Merek adalah Wu Nanfeng, Pei Min, Yuan Youwei, dan Luo Ximing, yang beberapa juga berinvestasi di Indonesia. Mereka tengah mempersiapkan 20 resto Wonderful Indonesia lagi di banyak kota di Tiongkok. Tempatnya keren, ada delapan televisi yang memutar semua materi video Wonderful Indonesia dari sejak restoran buka sampai tutup.

Desain resto berkapasitas 100 orang itu juga modern, bernuansa Indonesia. Atmosfer adat istiadat nusantara sangat kental terasa begitu masuk ke dalamnya. Ada mannequin berukuran mirip pria dan wanita dewasa yang dipajang di setiap sudut ruangan. Mereka didandani baju adat Bali, suku Padang (Minang Kabau), tradisi Jawa, adat Dayak, dan baju Melayu. Di bagian depan ada kotak-kotak dengan pembatas berbentuk lengkung bergaya Aceh.

"Kami mengundang investor dari China untuk berbisnis kuliner dan services lain ke Bali, Manado dan Bintan. Bali sejak Imlek Februari 2016 lalu diserbu wisman Tiongkok, jadi sudah punya pamor di Negeri Avatar itu. Manado juga paling dekat dengan China, dan setiap Imlek menjadi destinasi menarik bagi mereka. Sedangkan Bintan, punya market yang dekat, Singapore. Orang China yang berwisata di Singapore cukup besar, tinggal menjaring di kolam yang penuh ikan. Tiga kota itu cocok, untuk pengembangan pariwisata, dengan pasar Pariwisata: China," tukas Menpar. [hta/rmol]


Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam