post image
KOMENTAR
Walikota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi dan menyambut baik langkah wartawan senior Teguh Santosa ikut dalam bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun depan. Menurut Ridwan Kamil, Jakarta membutuhkan sosok baru dan wajah segar yang dapat menawarkan pendekatan pembangunan alternatif yang efektif tanpa keributan yang kontraproduktif.

Teguh Santosa menemui Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastu Kencana, Bandung, Rabu petang (13/4). Teguh Santosa dan Ridwan Kamil merupakan alumni program ASEAN-SIF (Singapore International Foundation).

“Menurut Kang Emil (Ridwan Kamil) politik di Jakarta terlalu berisik, dan seringkali kali kontra produktif,” kata Kordinator Pojok Bang Teguh, Ari Rahman, yang ikut mendampingi Teguh Santosa dalam pertemuan dengan Ridwan Kamil.

Dalam pertemuan itu Ridwan Kamil memperlihatkan suasana Bandung  Command Centre (BCC) kepada Teguh Santosa dan rombongan. Ridwan Kamil mengatakan, dari “war room” ini dirinya bisa lebih efektif memantau proses pembanguan Kota Bandung dan aspirasi yang berkembang di masyarakat. BCC pun membuat pekerjaan pemerintah Bandung lebih efektif sekaligus efisien.

Di sisi lain, BCC memberikan kesempatan kepada warga Bandung untuk ikut memantau penyelenggaraan pelayanan publik.

Menurut Ari Rahman, Teguh Santosa sengaja menemui Ridwan Kamil untuk mengetahui apakah Ridwan Kamil benar-benar akan tidak maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Setelah mendapatkan jawaban langsung dari Ridwan Kamil, Teguh Santosa mengatakan, dirinya terpanggil untuk ikut memperebutkan posisi DKI-1 dan berharap Ridwan Kamil berkenan memberikan restu dan membagi ilmu.

“Alhamdulillah, Kang Emil memberi restu dan tidak keberatan membagi ilmu dan pengalaman dalam memenangkan pemilihan kepala daerah juga dalam menjalankan pemerintahan,” ujar Ari Rahman lagi.

Dalam pertemuan itu juga Teguh menyampaikan hal-hal yang mendasari keinginannya maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.

“Teguh ingin mengembalikan pemahaman bahwa demokrasi membutuhkan keterlibatan semua stake holder. Rakyat harus terlibat secara aktif, dan tidak ada dominasi apalagi glorifikasi seolah-olah hanya ada satu aktor tunggal dalam pembangunan,” masih kata Ari Rahman.

“Hanya dengan pemahaman demokrasi yang benar, gagasan-gagasan besar dalam pembangunan bisa diwujudkan. Sementara arogansi dalam proses pengambilan kebijakan akan mengorbankan rakyat,” demikian kata Ari Rahman meniru pernyataan Teguh Santosa

Teguh Santosa merupakan pimpinan salah satu media online nasional. Selain sebagai wartawan, alumni jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran dan University of Hawaii at Manoa (UHM), Amerika Serikat, itu juga dikenal sebagai dosen UIN Syarif Hidayatullah.

Teguh Santosa telah mengambil formulir pendaftaran calon kepala daerah dari tiga partai politik, yakni Partai Demokrat, PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).[rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa