Pretty Siahaan, adik kandung dari Parada Toga Siahaan mengatakan abang kandungnya tersebut kerap bercerita mengenai pekerjaan yang digelutinya. Meski pekerjaannya selaku Jurusita KPP Pratama Sibolga memiliki resiko yang tinggi, namun almarhum menurutnya sangat mencintai profesinya.
"Dia mengaku sering was-was kalau ke Nias, tapi nggak pernah cerita takut diancam atau cemana. Tapi memang dia bilang kalau diatas jam 4 sore nggak boleh jalan lagi disana," katanya di rumah duka, Rabu (12/4).
Pihak keluarga menurut Pretty terakhir bertemu dengan Toga pekan lalu, saat almarhum datang ke Medan.
"Hari Minggu masih kami antar dia ke terminal menuju Sibolga," ungkapnya.
Pihak keluarga menurut Pretty sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Parada Toga. Namun demikian mereka menyerahkan penanganan hukumnya kepada pihak kepolisian.
"Kami belum memikirkan masalah hukum," ungkapnya.
Diketahui Parada Toga Siahaan tewas karena ditikam oleh wajib pajak Agusman Lahagu. Parada tewas bersama rekannya Sozanolo Lase (35) saat mengantarkan surat peringatan tunggakan pajak ke kediaman pelaku di Jalan Yos Sudarso, Desa Hilihao Km 5, Kota Gunung Sitoli. Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polres Nias.[rgu]
KOMENTAR ANDA