post image
KOMENTAR
Wartawan senior, Teguh Santosa punya alasan sendiri maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 mendatang.

Dalam diskusi yang disiarkan langsung oleh Jak TV, Selasa malam (12/4), Teguh menyampaikan bahwa dia tidak ingin ada kekuatan politik tunggal di negeri ini yang kemudian mendominasi dan mendegradasi institusi demokrasi lainnya.

"Sehingga akhirnya pembangunan tidak jalan dan terjebak hanya kepada perdebatan-perdebatan dan kericuhan seperti sekarang," jelas dia.

Dosen UIN Jakarta dan London School Public of Relations ini menegaskan bahwa demokrasi tidak membutuhkan super hero, seperti Superman. Sebab, demokrasi tidak didomiasi oleh individu atau kelompok.

"Saya ingin Jakarta ini ada agenda. Menjadikan Jakarta ini centre of excellence (pusat keunggulan)," tegas Teguh, yang juga Wakil Rektor Universitas Bung Karno.

Sejauh ini Teguh sudah mendaftarkan diri ke sejumlah partai politik, seperti ke Partai Demokrat, PDIP dan PKB. Rencananya, dia juga akan mendaftarkan diri ke Partai Gerindra dan PAN.

Selain Teguh, diskusi itu juga dihadiri oleh Ketua DPD Demokrat DKI, Nachrowi Ramli. Kata dia, Demokrat membuka pintu bagi siapapun, kader maupun non kader untuk mendaftarkan diri.

"Kita Partai Demokrat jujur. Semuanya boleh daftar. Kader ataupun non kader. Perintah dari DPP, sebarkan. Makanya dimana-mana kita siarkan," terang Bang Nara, sapaan akrabnya.

Soal peluang lolos atau tidaknya Teguh dalam penjaringan di Demokrat, dia belum mau memastikan. Yang pasti, Demokrat belum memutuskan untuk mendukung siapapun, termasuk Basuki Tjahaja Purnama yang maju kembali melalui jalur independen.

"Partai Demokrat sampai saat ini belum ada dukungan. Jadi kalau ada kader yang ngomog dukung kiri kanan, itu tidak benar. Karena majelis tinggi, Pak SBY sampai sekarang belum bicara menentukan siapa," jelas Bang Nara.

Dia juga memastikan bahwa proses penjaringan pada Pilkada ini tidak sama seperti konvensi yang digelar sewaktu Pilpres 2014 lalu.

"Tidak, tidak ada cegal-mencegal terhadap seorang calon, saya pastikan itu," tegas Bang Nara.

Dalam acara yang sama, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengemukakan bahwa majunya seorang bakal calon dengan latar belakang wartawan dan dosen dalam Pilkada DKI 2017 patut diapresiasi.

"Ini merupakan pencapaian yang luar biasa," terangnya.

Selanjutnya, tambah Hendri, beban bola akan dipegang oleh Demokrat dengan banyaknya bakal calon yang mendaftarkan diri ke partai yang berhasil membuat SBY menjadi presiden dua periode itu.

"Ya bagaimana selanjutnya Demokrat bisa menjadikan calonnya ini menjadi corong. Artinya kepercayaan publik pada parpol masih ada dengan majunya orang-orang dari luar partai," tandasnya. [hta/rmol]

Syahganda Nainggolan: Teguh Dapat Dipasangkan dengan Bobby, Ijek dan Edy

Sebelumnya

Teguh Santosa: Protes Agung Podomoro Salah Alamat, Tidak Ada Negara dalam Negara

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Teguh Santosa