Walau telah terungkap adanya narapidana, Tony Gunawan mampu mengontrol jaringan peredaran narkotika Malaysa-China-Sumut-Jakarta dari dalam Lapas Tingkat II A Lubuk Pakam, Pihak Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Wilayah Sumatera Utara tetap keberatan jika ada yang mengatakan bahwa di dalam Lapas atau Rutan Sumatera Utara terlibat jaringan peredaran narkotika. Melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kemenkumham Sumut mengatakan Tony Gunawan (napi Lubuk Pakam) hanya terlibat jaringan narkotika di luar Lapas.
"Kami agak keberatan jika dikatakan di lapas ada jaringan peredaran narkotika. Karena jaringan dia kan dengan di luar, bukan untuk di dalam. Tanggal 10 April malam kami pinjamkan Tony Gunawan kepada pak Andi Loedianto. Kami setuju saja jika dia dipinjam untuk mendalami kasus, tapi saya tegaskan tidak ada jaringan di dalam," kata Yoseph Sembiring kepada medanbagus.com, Selasa (12/4).
Yoseph menegaskan pihak Kemenkumham Sumut dan seluruh UPT dibawahnya tidak pernah berkompromi terhadap jaringan gelap apapun.
"Untuk semua unit kerja kita sangat salah kalau ada kompromi pada jaringan gelap apapun, itu tidak dibenarkan. Siapapun petugas, dari pimpinan sampai dengan yang terendah coba-coba terlibat ataupun mendukung jaringan gelap akan kami tindak tegas," tegasnya.
Pencopotan Kalapas Kelas II A Lubuk Pakam memang menjadi reaksi Kemenkumham Sumut atas terungkapnya kasus Tony Gunawan yang mendapatkan pelayanan eksekutif dan bebas mengontrol peredaran narkotika Malasya-China-Sumut-Jakarta. Yoseph mengatakan hal tersebut adalah sebuah bentuk dari komitmen Kemenkumham untuk memberantas segala penyimpangan yang terjadi di seluruh unitnya.
"Terkait adanya fasilitas khusus untuk Tony Gunawan hingga dia bisa mengontrol peredaran narkotika, tadi malam sudah kita lakukan tindakan tegas itu, tadi malam saya lakukan sendiri sekitar pukul 22 sampai pukul 01.00 kita copot Kepala Lapas dan keamanannya. Mulai hari ini Pak Budi, Mantan Kalapas dan Pak Ikhwan, Mantan Kepala Keamanan sudah menjadi staff saya disini, sudah non job. Ini sudah menjadi hukuman berat, menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk menyingkirkan siapa saja yang menyimpang,"demikian Yoseph.[rgu]
KOMENTAR ANDA