post image
KOMENTAR
Ribut-ribut soal rombak posisi menteri alias reshuffle ternyata ikut meramaikan jagat Twitter. Tweeps, terbawa arus perseteruan elite politik soal kursi menteri pembantu Presiden Jokowi. Ada yang ngotot perlu diganti, sampai ada yang mengusung nama pengganti.

Wacana perombakan kabinet mencuat setelah Presiden Jokowi menemui sejumlah tokoh partai politik hingga kalangan pengusaha, beberapa waktu silam. Di antaranya, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Ada pula mantan Menteri Perdagangan pada masa pemerintahan SBY, M Lutfi, bos Mahaka Grup Erick Tohir, hingga Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir.

Pihak istana justru menganggap santai proses ini. Juru Bicara Presiden, Johan Budi mengatakan, reshuffle adalah hak prerogatif Presiden dan Presiden mengevaluasi menterinya tidak pada satu titik dan pada satu waktu saja.

Belum juga diputuskan Istana, di luar Istana justru terjadi keributan soal siapa menggantikan siapa. PKB misalnya, langsung reaktif ketika isu angin reshuffle menuju kursi Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. Belakangan, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, menyebut santernya isu reshuffle terhadap kader PKB yang akhir-akhir ini berhembus sengaja dilakukan oleh oknum dari partai politik tertentu di Jakarta.

"Saya tahu orang-orangnya dan mereka sekarang lagi mengusik opini publik lewat aksi-aksi demonstrasi," kata Karding di Semarang, kemarin. Terkait isu reshuffle menterinya itu, PKB pun tak akan ambil pusing. Partai besutan Muhaimin Iskandar itu secara penuh mempercayakan keputusan itu kepada Jokowi.

Di Twitter, soal pergantian menteri ini juga disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Melalui tagar #reshuffle, dia membuat enam cuitan perihal isu pergantian menteri, Kamis (7/4). Intinya, politisi PDIP itu mengibaratkan pergantian menteri serupa dengan pergantian pemain pada permainan sepak bola. "Ibarat Tim Sepak Bola, Bapak Jokowi sebagai pelatih merangkap Kapten. #reshuffle," cuit @tjahjo_kumolo.

Ternyata, minat tweeps terhadap perkembangan reshuffle cukup tinggi. Bahkan sejumlah menteri sudah punya fans tersendiri sehingga disarankan untuk dipertahankan atau diganti. "Mudah-mudahan yang diganti bukan pak Rizal Ramli, ibu Susi Pudjiastuti, Ignatius Jonan, Ibu Khofifah atau Mentan Amran Sulaiman !!" cuit @sutanto207, disambut @zoro09. "Layak dirisafel.... puan, yasonna, rini, sudirman, yuddy," cuitnya.

Akun @RustamIbrahim menyarankan agar Jokowi memperhitungkan peta politik di Senayan. "Presiden @jokowi perlu kaitkan reshuffle dengan dukungan efektif di DPR. Partai yang tidak mendukung Pemerintah di DPR; tidak usah masuk Kabinet," cuitnya.

Akun @nhuda34.nh mengatakan, percuma ribut-ribut karena menteri yang ada bukanlah pilihan presiden tetapi partai. "Diganti 1000x tetap gak dihargai. Yang milih mentri bukan presiden tapi titipan partai," cuitnya. Sementara, @bawonojaya123 berpendapat tidak ada untungnya mikirin pergantian menteri karena tidak mempengaruhi isi kantong. "Yang jelas banyak rakyat kecil yang hidup semakin sulit, cari duet susah buangnya cepet banget," cuitnya.

Menurut @dani_gogon, gonta-ganti menteri mengibaratkan Presiden tidak lihai mencari pembantunya sendiri. "Blom ampe 2 tahun pemerintahan reshuffle dah 3 x makanya pak presiden cari mentri yang berkopenten di bidangnya donk, jangan main jatah partai pendukung ya gni hasil nya lau bagi-bagi jatah. Rombak trusssssss," cuitnya. "Kalo begini terus-terusan apa perlu presidennya aja yang di reshuffle? Gimana broo," cuit @balekos. [rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa