post image
KOMENTAR
Hadirnya Presiden Jokowi di Muktamar VIII PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dan terpilihnya Muhammad Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP periode 2016-2021, diyakini akan mengakhiri konflik internal partai yang berkepanjangan.

"Menurut saya konflik PPP sudah berakhir. Kubu Djan Faridz sudah kalah, dan Romahurmuzy muncul sebagai pemenang dari konflik PPP," kata pengamat politik dari UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, Senin (11/4).

Jelas Pangi, kemengan kubu Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, ditentukan dengan dukungan pemerintah.

"Saya kira Romi tidak butuh waktu lama menunggu pengesahan SK susunan kepengurusan baru PPP," katanya.

"Inilah sebuah realitas politik yang harus ditelan walaupun pahit oleh kubu Djand Faridz. Terkonfirmasi bahwa kekuasaan dan dukungan saluran politik masih di atas supremasi hukum," ungkap Pangi menambahkan.

Terakhir amatan Pangi, meski kalah, kubu Djan akan terus melakukan perlawanan politik.

"Djan Faridz dan gerbongnya akan tetap melawan PPP di bawah kepenggurusan Romi. Pertanyaannya, seberapa kuat Djan Faridz mampu melawan Romi yang "dibekingi" pemerintah?" tukas Direktur Eksekutif Voxpol Center ini.[rgu/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa