Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam program pembentukan Kader Pemuda Anti Narkoba. Program ini menargetkan akan mencetak sebanyak 39.000 kader anti narkoba yang berasal dari 1.500 desa di seluruh Indonesia.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Alfitra Salamm mengatakan, untuk tahap awal akan diujicobakan di tiga wilayah provinsi yang berpenduduk padat, yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Latar belakang program ini dikatakan dia, melihat data, dimana sekitar 2,2 persen dari total penduduk Indonesia terkena dampak narkoba. Dimana kisaran usia yang terkena dampak zat berbahaya itu 10-59 tahun.
"Artinya, sekitar 4 juta masyarakat Indonesia, dari anak kelas 3 SD hingga pasca pensiun, semua kena bahaya narkoba," beber Alfitra di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (7/4).
Program kader Pemuda Anti Narkoba ini nantinya akan diisi dengan kegiatan Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba bagi 1500 calon kader di 1500 desa dan penyuluhan bagi 37.500 calon kader. 1500 desa masing-masing akan diwakili 25 pemuda.
Kerjasama yang dijalin antara Kemenpora dan BNN ini, dikatakan Alfitra, untuk mensukseskan program pemuda anti narkoba, yang merupakan salah satu dari 13 program unggulan Kemenpora di bidang kepemudaan. Apalagi, kata dia, narkoba saat ini tidak hanya menghinggapi kota-kota besar saja, tapi sudah masuk ke dalam tingkat paling rendah yakni desa di daerah-daerah.
"Program ini merupakan program yang secara terus menerus akan dilakukan oleh kita, mengingat penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda sudah mencapai tingkat penyebaran yang masif, tak terkecuali di desa-desa," tandasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA