post image
KOMENTAR
Baku tembak antara petugas patroli Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) dengan kelompok bersenjata terjadi di tengah hutan, persisnya di alur Sei Pinang, Hulu Sungai Besitang, Resort Sei Betung, Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun terluka tembak dari tim patroli, Selasa (5/4).

Informasi dihimpun, pelaku yang terlihat dan menenteng senjata ada tiga orang. Peristiwa baku tembak itu terjadi di tengah kegelapan. Awalnya, petugas BBTNGL yang berjumlah tujuh orang melakukan patroli di tengah hutan yang merupakan perbatasan dengan Aceh. Patroli di malam hari itu sudah rutin dilakukan petugas.

Di pertengahan jalan, petugas melihat tiga orang pria tak dikenal yang sedang berjalan mengenakan head lamp di tengah hutan tersebut. Petugas kemudian meminta orang mencurigakan itu untuk mematikan lampu penerangan dipakai di kepala para pelaku itu.

Salah seorang dari pelaku yang dicurigai sebagai pemimpin, berteriak dan memerintahkan rekan - rekannya untuk melakukan penyerangan. Mereka langsung melakukan penembakan ke arah petugas tersebut.

Petugas kemudian membalas tembakan dengan posisi tiarap. Para pelaku melakukan penembakan sembari kabur dari lokasi kejadian. Kemudian, petugas patroli kembali melanjutkan perjalanan selama beberapa hari di dalam hutan tersebut.

Setelah mendapatkan signal di telepon genggam, petugas memberitahukan kejadian itu kepada atasannya. Petugas juga melaporkan kejadian kepada Polres Langkat. Sejauh ini, belum diketahui motif kelompok bersenjata itu berada di tengah hutan. Petugas juga mengamankan selosongan peluru milik orang tak dikenal itu.

Kapolres Langkat, AKBP Dwi Asmoro melalui Kasat Reskrim AKP Agus Subarnapraja menyampaikan, pihaknya baru saja menerima laporan. Polisi masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi atas kejadian.

Dia tidak memungkiri bahwa proses penanganan perkara ini terkendala dengan jarak menuju lokasi kejadian. Jarak yang ditempuh untuk sampai ke tempat kejadian perkara memakan waktu selama 8 jam sampai dengan 10 jam. Apalagi, menuju lokasi itu melintasi wilayah Aceh.

"Kita baru saja menerima laporanya, sejauh ini sudah kita amankan 3 butir selosongan peluru. Namun, kita belum bisa memastikan jenis pelurunya apa. Masih kita tunggu keterangan dari Forensik," terang Kasat Reskrim.

Dirinya juga belum bisa memastikan kelopok penyerang apakah ada kaitannya dengan gerakan terorisme. "Kita belum bisa pastikan ada gerakan teroris atau apa, karena terlalu dini menyimpulkan kasus penyerangan ini," timpal AKP Agus Subarnapraja.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel