SEPERTI yang telah disampaikan sebelumnya, D.K. memiliki jiwa revolusioner yang tinggi. Di balik kelemahan dan setiap kendala yang menghadang cita-citanya, ia tetap berjuang tanpa menyerah. Semangat belajarnya terus tumbuh dan tak pernah surut, ia memutuskan untuk berjuang di jalan pendidikan informal. Buku-buku pengetahuan dan keterampilan di lahapnya sembari mengikuti kursus tertulis bahasa Inggris yang dikelola oleh salah satu lembaga pendidikan dari India.
Semangat tanpa henti mengenyam pendidikan informal akhirnya mulai membuahkan hasil. D. Kumarasamy pada usia ke 16 tahun, tepatnya pada tahun 1922, artikel-artikel yang ditulisnya mendapatkan tempat di majalah berbahasa Tamil di India. Tujuan D. Kumarasamy menulis artikel-artikel tersebut bukan hanya untuk keuntungan finansialnya. Tujuan utama D. K. Menulis artikel-artikel tersebut adalah untuk menunjukkan semangat revolusioner dan keresahan melihat kehidupan etnis Tamil di Sumatera Timur.
Artikel-artikel yang ditulisnya memiliki warna yang sangat kontras. Pembagian-pembagian kelas sosial, baik di kalangan etnis Tamil maupun di kota Medan saat itu menjadi perhatiannya. Tanpa ragu, melepaskan kemapanan materi dan sosial yang sudah ada sejak kecil, tulisan-tulisannya memiliki sebuah spirit untuk memperbaiki kehidupan beragama dan sosial seluruh etnis Tamil di kota Medan. Ia bercita-cita menjadikan etnis Tamil Medan sebagai kelompok masyarakat yang jauh lebih maju tingkat peradabannya dibandingkan masa-masa sebelumnya.
D. K. tidak betah melihat pembagian kelas sosial yang terjadi di internal etnis Tamil di Medan. Baginya, seluruh etnis Tamil di Medan sudah sangat minor dan rentan mendapatkan tekanan-tekanan dari luar. Dengan sepenuh hati dan kaya akan pengorbanan, D. K. bertekad menjadikan etnis Tamil untuk dapat bersatu dan menjadi komunitas masyarakat yang lebih dewasa dalam memandang nilai kemanusiaan dan peradaban.
Dengan kata lain, D. Kumarasamy adalah seorang Tamil yang siap melakukan bunuh diri kelas meski telah ditakdirkan sebagai anak yang terlahir dengan kemapanan materi dan sosial. Bunuh diri kelas sudah cukup untuk mengeksistensikan dirinya sebagai seseorang yang berjiwa revolusioner. (bersambung)
KOMENTAR ANDA