
Hal itu disampaikan pengamat tata ruang kota Medan, Jaya Arjuna kepada MedanBagus.Com, Sabtu (2/4).
"Salah satu yang menyebabkan tata ruang kota Medan ini menjadi kacau adalah tingkat premanisme yang tinggi," kata Jaya, Sabtu (2/4).
Namun Jaya mengatakan bahwa premanisme bukan penyebab langsung kacaunya tata ruang kota Medan tersebut.
"Para investor tidak mau mendirikan usahanya di pinggiran kota Medan karena banyak premannya. Akhirnya bangunan-bangunan, ruko-ruko berdiri tidak teratur di pusat-pusat kota Medan," ungkapnya.
Hal tersebut yang kemudian mendorong para pejabat-pejabat kota Medan secara bebas meloloskan izin pembangunan usaha para investor di pusat kota Medan.
"Memang pejabat-pejabat ini tidak ada yang paham dengan tata kota Medan. Mereka tidak menjadikan Medan ini sebagai pemukiman yang baik. Ketika investor inginnya membangun usaha di pusat-pusat kota Medan, pejabatnya kasih izin begitu saja," demikian Jaya. [hta]
KOMENTAR ANDA