Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia. Sejak zaman penjajahan Belanda, Medan sudah menjadi kota yang indah dan megah. Hingga Medan semakin dikenal sebagai Paris van Sumatera waktu itu.
Hal tersebut diakui oleh salah satu pengamat tata kota Medan, Jaya Arjuna kepada MedanBagus.Com, Sabtu (2/4).
"Sebenarnya kota Medan sudah dirancang menjadi kota paling baik sehingga disebut sebagai Paris van Sumatera. Pada zaman penjajahan Belanda Medan sudah ada bank, lapangan, pos, rumah sakit, bahkan pohon-pohon pelindung pun dirancang," kata Jaya Arjuna, Sabtu (2/4).
Namun sejak 1966 hingga sekarang, kota Medan tidak seindah zaman penjajahan Belanda. Medan tidak memiliki tata kota yang baik dan baku. Hasilnya kota Medan sekarang menjadi sumpek dan tak lagi bisa dikatakan sebagai Paris van Sumatera.
"Pada masa Sukarni tahun 66, habis itu gak ada lagi sampai sekarang. Pernah dibuat master plan tata kota Medan tapi itu hanya sekedar project biasa bukan blue print. Gaka ada yang paham tentang tata kota Medan, Medan itu dahulu dirancang untuk bisnis tapi bukan bisnis murahan. Orang yang mengelola medan setelah penjajahan Belanda adalah orang yang licik, apa yang bisa dibangun asal dibangunnya aja. Harusnya ada blue print untuk tata kota Medan," ungkapnya. [hta]
KOMENTAR ANDA