post image
KOMENTAR
Ramainya perbincangan mengenai wacana pencalonan Teguh Santosa dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta memancing komentar sejumlah pengamat politik.

Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini disebut sebut memiliki kompetensi dalam memimpin daerah karena kemampuannya menangkap persoalan dasar masyarakat dan kemampuannya menjalin komunikasi politik dengan semua lapisan.

Hal itu disampaikan Pollster Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedaikopi), Hendri Satrio, Jumat (1/4).

"Sepanjang yang saya ketahui, Teguh Santosa bukan wartawan biasa, tidak berlebihan menilai dirinya sekelas dengan dutabesar, karena faktanya dia memang memiliki kemampuan berdiplomasi dengan tokoh internasional," ujar Hendri Satrio.

Menurut Hendri, Teguh yang lahir di Helvetia, Medan ini juga aktif dan terampil di berbagai organisasi dan kegiatan yang berdimensi internasional.

Dari catatan rekam jejaknya, Teguh juga aktif dan merupakan Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara dan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Maroko. Pengagas Gerakan MedanBagus itu juga pernah dua kali menjadi narasumber di Komisi IV PBB yang membidangi masalah politik khusus dekolonisasi.

Selain itu, kiprahnya di dunia internasional juga dapat dilihat dari peran sertanya dalam perbincangan mengenai isu unifikasi Semenanjung Korea di Seoul, Korea Selatan serta juga berbicara mengenai isu HAM di Marrakesh, Maroko.

Setelah menyelesaikan pendidikan S-2 di University of Hawaii at Manoa (UHM), Amerika Serikat (AS), Teguh Santosa memulai karier sebagai dosen di jurusan hubungan internasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah dan London School of Public Relations (LSPR) Jakarta. Kini dia pun tercatat sebagai Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK).

"Pengalaman internasional ini salah satu yang dibutuhkan Jakarta. Sebagai aktivis Teguh juga dekat dengan akar rumput," kata Hendri.

Menurut Hendri Satrio, bahwa salah satu kekuatan Teguh Santosa adalah kemampuannya menjalin hubungan baik dengan berbagai aktivis lintas kelompok. "Seharusnya tidak sulit bagi sosok Teguh mendapatkan tiket dari partai politik," demikian Hendri Satrio.

Sementara itu, menurut Ari Rahman yang mengelola Pojok Bang Teguh di sebuah kafe di Jakarta mengatakan, kini pihaknya tengah melakukan pembicaraan yang jauh lebih serius dengan sejumlah pihak, termasuk partai politik.

"Sambutan dari kawan-kawan di partai politik cukup hangat. Kami akan terus tingkatkan komunikasi," ujarnya.

Pencalonan Teguh dalam pilkada Jakarta diketahui Selasa (28/3) setelah spanduknya tersebar di sejumlah titik di ibukota. Di dunia maya, pencalonan Teguh pun disambut antusias oleh kalangan luas yang mengenal dirinya. [hta]

Syahganda Nainggolan: Teguh Dapat Dipasangkan dengan Bobby, Ijek dan Edy

Sebelumnya

Teguh Santosa: Protes Agung Podomoro Salah Alamat, Tidak Ada Negara dalam Negara

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Teguh Santosa