post image
KOMENTAR
Ratusan Masyarakat Pinggiran Rel (MPR) melakukan aksi bakar ban di atas rel kereta api di Jalan Gaharu, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur menolak penggusuran yang dilakukan oleh pihak PT. KAI, Jumat (1/4).

Salah seorang warga pinggiran rel, JR. Purba menyampaikan lewat orasinya bahwa mereka tidak akan pindah sebelum pihak dari PT. KAI memberikan tempat baru bagi mereka.

"Kami belum tidak akan pindah sebelum kami direlokasi. Mau dimana kami tinggal, tolong pikirkan juga kami yang miskin ini, jangan sesuka hati menggusur kami," teriaknya .

Dari pantauan medanbagus.com, masyarakat meneriakkan bahwa ada oknum TNI bernama yang selalu mengintimidasi masyarakat pinggiran rel.

"Kami tetap tidak akan pindah sebelum benar-benar di relokasi. Jangan dihancurkan rumah kami tanpa kejelasan. Itu anggota TNI bernama Sukardi telah mengintimidasi kami. Dia katakan kalau tidak PT KAI yang merobohkan, saya (Sukardi) yang merobohkan," teriak warga.

Beberapa saat aksi bakar ban di atas rel berlangsung, Kapolsek Medan Timur, Kompol B. L. Malau dan beberapa anggotanya datang dan mencoba menenangkan masyarakat.

"Harapan kami tidak ada pembakaran karena ini fasilitas umum. Tugas kami pelayanan dan keamanan, tidak ada kami memihak kemana pun. Kami mohon dengan hormat untuk duduk di tempat lain membicarakan ini," kata B. L. Malau.

Masyarakat menjawab permintaan Kapolsek Medan Timur dengan harapan aspirasi mereka dapat disampaikan ke pemerintah kota Medan.

"Mereka keluarkan surat edaran penggusuran saat kami beribadah di hari paskah. Sedih rasanya pak. Kami hanya berharap aspirasi kami dapat diterima dan kami mendapatkan relokasi," jawab JR Purba.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel