MBC. Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi sudah membantah surat permintaan fasilitasi kunjungan untuk koleganya ke Australia dikirim ke Kemlu atas restu dan sepengetahuannya. Namun bagi publik, penjelasan Menteri Yuddy tidak cukup. Tindakan tersebut
"Presiden Jokowi jangan lagi ragu mencopot MenPAN-RB," ujar Direktur Executive Indonesia Development Monitoring (IDM) Bin Firman Tresnadi, Jumat (1/4).
Menurut dia, permintaan fasilitas negara pada Konjen Indonesia di Sydney oleh Menteri PAN-RB untuk koleganya selama mengunjungi Australia sama sekali tidak mencerminkan upaya efisiensi penggunaan anggaran negara yang digembar-gemborkan selama ini.
"Ini adalah pengunaan fasilitas negara di luar negeri yang meyalahi aturan dan UU serta akan merugikan negara puluhan juta rupiah," katanya.
Permintaan fasilitas menyebar luas seiring beredarnya surat Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi kepada Kementerian Luar Negeri. Surat tertanggal 22 Maret 2016 itu ditujukan kepada Sekjen Kemlu.
Dalam surat tersebut, Menteri Yuddy meminta untuk disediakan fasilitas berupa akomodasi dan transportasi untuk rombongan koleganya yang akan berkunjung ke Sydney dan Gold Coast, Australia.
Kolega Yuddy yang berkunjung ke Australia adalah Wahyu Dewanto Suripman, bersama lima anggota keluarga lainya yakni Utari Ayunda Tauchid, Prapti Painem, dan tiga orang anak-anak. Mereka berada di negeri Kanguru pada tanggal 24 Maret-2 April 2016.
Wahyu Dewanto adalah anggota DPRD DKI Jakarta, dan tercatat sebagai politisi Partai Hanura.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA