Indonesia akan menjadi tuan rumah Regional Ocean Summit pada Juli mendatang. Kegiatan tersebut merupakan pertemuan internasional berbagai pemangku kepentingan yang beroperasi di perikanan di Asia Tenggara dan sekitar Pasifik Barat.
Pertemuan tersebut akan mengajukan kolaborasi baru antara para pemimpin bisnis, politisi, pembuat kebijakan dan akademisi untuk membahas kemajuan di sektor kelautan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengatakan, Ocean Summit akan membahas tentang suistainable financing dalam industri perikanan.
Selain itu, menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam menangani Illegal, Unregisterated, Unreport (IUU) Fishing menjadi contoh dunia, sehingga banyak lembaga keuangan dunia tertarik memberikan pendanaan.
"Dunia tertarik memberikan pendanaan, karena Indonesia telah menjadi leader atas penegakan IUU Fishing," tegas Susi di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (29/3).
Dia melanjutkan, kebijakan-kebijakan kelautan Indonesia menuju ke arah keberlanjutan. KKP akan melakukan forum bisnis secara periodik dengan para pemangku kepentingan dan negara-negara tetangga, serta melakukan kerjasama dengan BUMN. Salah satunya adalah memaksimalkan investasi dan pembiayaan industri perikanan melalui sektor perbankan.
Selain itu pemerintah juga tengah gencar mempromosikan peluang investasi melalui pengembangan sentra bisnis kelautan dan perikanan terintegrasi di 15 pulau kecil dan kawasan perbatasan.
"Hal ini akan sangat mendukung kebijakan pemerintah terkait konektivitas dan poros maritim dunia," jelas Susi.
Susi berharap Ocean Summit dapat digunakan sebagai ajang berbagi informasi dan studi kasus tentang bagaimana lebih meningkatkan investasi dan pemahaman sektor perbankan tentang model bisnis dan manajemen risiko sektor kelautan perikanan, dapat menumbuhkan dan mengembangkan usaha di sektor perikanan dan kelautan. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA