post image
KOMENTAR
Berbeda dengan sikap kepada negeri jiran Malaysia, warga pengguna media sosial hingga kini masih adem ayem menyikapi sengketa Natuna dan pencurian ikan yang dilakukan nelayan-nelayan asal China di perairan Indonesia.

Bila kepada Malaysia, serentak pengguna medsos menggemakan "ganyang Malaysia", agaknya tidak demikian yang dilakukan untuk menekan pemerintah segera mengambil sikap kepada negeri tirai bambu.

Menurut Seknas Boemiputra Abdullah Rasyid, tidak mungkin pengguna medsos tidak mengetahui ada pencurian ikan dan pelecehan marwah di perairan Naturna. Namun kenyataannya, hal ini seperti bukan isu yang menarik untuk dijadikan tread ataupun trending topic.

"Indonesia ini sudah diisi komprador, traitor dan koruptor yang merampas hak-hak bangsa untuk hidup sejahtera. Untuk diperlakukan secara adil dan bermartabat serta untuk berdaulat di negeri tempat darah dan air mata para founding fathers tercinta terumpah, di tanah pusaka kita dan keturunan kita, warisan dari nenek moyang kita,"kata Bang Rasyid kepada MedanBagus.Com, Rabu (29/3).

Menurut Bang Rasyid, Meski masih Negara Kesatuan RI, Indonesia hari ini  sudah dibawa jauh menyimpang dari tujuan awal pembentukannya.

"Undang-undang dasarnya sudah dipreteli seperti juga mereka lakukan terhadap wilayahnya. Garuda yang jadi Lambang Negara sudah di sebut "bebek nungging" sehingga tidak lagi seperti Garuda yang dengan gagahnya mencengkram sesanti Bhineka Tunggal Ika," lanjut Bang Rasyid.

Bang Rasyid juga mengatakan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, generasi tumbuh menjadi konsumen dan pemamah pasar. Hal itu membuat Indonesia tampak lebih seperti koloni dan negeri boneka asing.

"Hari ini generasi kita dididik untuk tumbuh menjadi generasi selfie, generasi instan dan generasi pencitraan. Jokowi menjadikan bangsa kita menjadi koloni asing, koloni infrastruktur, koloni teknologi dan koloni industri," ujar Bang Rasyid.

"Jadi jangan berharap ada teriakan 'Ganyang China' menggema di medsos!" demikian Bang Rasyid. [hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa