Di banyak negara, kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty, tebukti gagal. Namun anehnya, Indonesia malah memaksa mau menerapkan kebijakan ini.
"Menteri Keuangan ngotot tetap mau tax amnesty. Padahal tidak bisa tax amnesty mengatasi ekonomi. Ini pikiran pragmatis hanya karena ekonomi kapitalis im niedergang sedang menukik menuju bangkrut," kata politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 29/3).
Saat ini, ungkapnya, Indonesia ikut pola "besar pasak daripada tiang." Uang belanja negara begitu boros, namun tak jelas priorotasnya. Indonesia pun terjebak utang hingga mencapai Rp 4.000 triliun lebih, dan akan terus bertambah.
Selain itu, sambungnya, penegakan hukum penindakan terhadap korupsi jadi "ayam sayur" seperti kasus mega-korupsi yang menyedot Rp 60 triliun tiap tahun untuk membayar obligor hitam dari uang pajak rakyat. Dan kini, mau menarik dana parkir di luar negeri dengan alasan tax amnesty BLBIdenhan memberi surat keterangan lunas para koruptor.
"Jadi apabila Indonesia menerapkn Tax amnesty, barang siapa dananya diparkir diluar negeri apakah itu uang hasil korupsi, prostitusi, narkoba ditarik dan berputar di lalu lintas keuangan, maka inherent pula korupsi semakin canggih memainkan money laundr. Jadi tak pelak Indonesia menjadi state crime," tegas Rachma.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA