Langkah dan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di lautan sudah sangat tepat. Langkah-langkah Susi menjadi tangga-tangga awal menuju Poros Maritim Dunia.
"Tak heran, hampir semua survei, menempatkan Susi sebagai menteri paling favorit dan dibanggakan. Susi berhasil membangun nasionalisme dari tengah lautan," kata Direktur Eksekutif Segitiga Institut, Muhammad Sukron, kepada Kantor Berita Politik RMOL (grup medanbagus.com) beberapa saat lalu (Selasa, 29/3).
Karena itu, Sukron mendorong Susi untuk mengabaikan protes dari Wapres Jusuf Kalla. Lebih-lebih kebijakan Menteri Susi sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, termasuk soal moratorium kapan asing, pelarangan transhipment, dan pengaturan sertifikasi kapal.
"Atasan Bu Susi itu Pak Jokowi, bukan JK. Pak Jokowi pasti tahu kualitas menteri Susi yang membanggakan tersebut. Dan Pak JK, lebih baik diam dan tak membuat kegaduhan baru. Apa uruasannya tiba-tiba Pak JK mau batasi langkah Menteri Susi?" tegas Sukron.
Diberitakan, JK menulis surat pada Susi tertanggal 22 maret lalu. Dalam surat itu, JK meminta Susi mengevaluasi kebijakan terkait upaya mengatasi pencurian ikan di Tanah Air. Alasan JK, kebijakan Susi ini membuat produksi pengolahan ikan di wilayah Maluku dan Sulawesi Utara menurun.
Menurut Susi sendiri, alasan JK ini tak beralasan. Apalagi, dalam 10 tahun terakhir ini, tidak pernah ada ekspor ikan dari Ambon, dan lalu mengapa tiba-tiba disebutkan JK ada penurunan.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA