
Dalam kesempatan memberikan pendapat, Burhanuddin terlihat menggunakan bahasa daerah yakni Bahasa Karo dengan alasan agar lebih akrab dengan para pedagang.
"Yakinlah kami akan perjuangkan keinginan bapak dan ibu sekalian. Kami ada disini (dewan) juga karena ada bapak dan ibu," katanya dalam bahasa karo, Senin (28/3).
Gaya penyambutan Burhanuddin langsung membuat beberapa pedagang terlihat lebih leluasa dalam menyampaikan permintaan mereka. Salah seorang diantara pedagang beru Sitepu bahkan terlihat langsung menangis karena mengaku tidak memiliki mata pencaharian setelah Satpol PP dan Polisi terus mengejar-ngejar mereka.
"Nggak ada lagi yang mau kami kasih untuk uang sekolah anak kami," ujarnya sambil menangis.
Diketahui, ribua pedagang Jalan Sutomo melakukan aksi unjuk rasa didepan gedung DPRD Kota Medan. Mereka menuntut agar Pemko Medan menghentikan penggusuran terhadap mereka dan membiarkan mereka untuk tetap berjualan di Pasar Sutomo. Salah satu alasannya yakni letak pasar Induk yang terlalu jauh dan sulit dijangkau.
"Terlalu jauh itu bapak, sementara kami ada yang tinggal di Tembung, ada juga yang di Medan Utara," ujar Zulkifli Lubis, salah seorang pedagang.[rgu]
KOMENTAR ANDA