Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengajak seluruh masyarakat terutama kalangan santri dapat mengawal penyaluran dana desa yang akan dikucurkan sekitar Rp 600 juta hingga Rp 800 juta tahun ini.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri pengajian bertajuk 'Tegal Rejo Bersholawat' yang diisi oleh Habib Syech dari Solo di pesantren Asrama Pendidikan Islam Tegalrejo, Magelang, Jawa tengah.
Menteri Marwan menyampaikan bahwa tidak kalah penting santri ikut berperan aktif dalam mengembangkan desa. Menurutnya, pengawasan dana desa oleh masyarakat dan para santri bertujuan agar dana desa dapat digunakan sebagaimana mestinya.
"Para santri dapat ikut berpartisipasi dan menyukseskan dalam pembangunan desa," katanya melalui keterangan pers, Minggu (27/3).
Menteri Marwan melanjutkan, tahun 2015, setiap desa baru mendapat alokasi dana sebesar Rp 300 juta. Untuk tahun 2016 ini, setiap desa akan mendapat dana Rp 700 sampai 800 juta yang akan turun dalam dua tahap.
"Tahap pertama 60 persen dan tahap dua 40 persen," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Marwan berharap, dana desa diprioritaskan pada infrastruktur dasar seperti pembangunan dan perbaikan jalan, jembatan, talud, irigasi, dan sejenisnya. Prioritas ketiga adalah untuk meningkatkan kapasitas ekonomi, misalnya untuk BUMDes, koperasi desa, toko atau pasar desa.
"Setelah infrastruktur bagus, maka prioritas kedua diperuntukkan membuat sarana prasarana dasar desa seperti pembangunan Paud, Posyandu," jelas menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Dalam acara tersebut Menteri Marwan juga memberikan tantangan kepada santri yang hadir untuk mengikuti Lomba Membaca Kitab Ihya Ulumudin karangan Imam Al-Ghazali yang diselenggarakan oleh DPP PKB pada 7-25 April mendatang. Dengan hadiah utama berupa ibadah umroh. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA