Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo terkait pengembangan proyek kilang gas alam cair (LNG) Blok Masela, Maluku dilakukan dengan kilang di darat alias onshore.
Selanjutnya, kepada pemerintah pusat diminta untuk memberikan saham cuma-cuma kepada Maluku, agar daerah ini dapat melakukan percepatan pembangunan, utamanya pembangunan sumber daya manusia.
"Kita semua tahu, sudah sekian lama masyarakat Maluku terabaikan, padahal sumber daya alamnya dikeruk untuk pembangunan Indonesia," kata Ketua DPP IMM Bidang Riset dan Keilmuan, Dedi Irawan, Jumat (25/3).
Lanjut Dedi, masyarakat Maluku jangan hanya diberi bagi hasil, tapi, bagian saham pemerintah pusat harus diberikan sekian persen secara gratis kepada Maluku, agar mereka terlibat langsung dan merasa benar-benar memiliki.
"Jangan lagi pemerintah daerah diperlakukan seperti anak kecil yang hanya diberi uang jajan. Mereka harus diajari dan diikutsertakan mengelola. Karena kita kan semua tahu, nanti limbah dan pabrik-pabriknya itu efek negatifnya akan dirasakan lebih dulu oleh rakyat di sana, makanya mereka juga harus dapat bagian lebih," ungkap mahasiswa Magister Kelautan UI ini.
Ke depan, tambah Dedi, setelah Blok Basela, pemerintah juga harus tegas terhadap Freeport. Jangan sampai momentum yang sudah bagus ini dicederai oleh tidak konsistennya sikap pemerintah.
"IMM akan terus mengkritisi pemerintah dan memastikan agar kedaulatan nasional menjadi ruh dari setiap kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah," tukas Dedi, yang juga Calon Ketua Umum DPP IMM 2016. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA