Maskapai penerbangan AirAsia mengaku siap untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan 10 destinasi wisata unggulan di Indonesia. Komitmen ini disampaikan Director Commercial AirAsia Indonesia Andi Adrian saat pembukaan AirAsia Travel Fair di Sun Plaza, Medan.
Ia mencontohkan rute penerbangan ke Bandara Silangit yang ada di seputar Danau Toba selaku salah satu destinasi unggulan masih tidak mungkin dilakukan mengingat infrastrukturnya yang belum memadai untuk tempat pendaratan pesawat yang mereka gunakan.
"Kami sangat mendukung pengingkatan lokasi wisata. Tapi saya tanya balik, apakah infrastrukturnya sudah memadai, kami memakai Aibus A320 kapasitas 180 seat apakah itu bisa mendarat disana?. Itu yang menjadi persoalan," katanya.
Andi menjelaskan, berbagai promo perjalanan yang mereka tawarkan sebagian besar memang dikhususkan untuk destinasi tempat-tempat wisata. Namun faktor infrastruktur dan kenyamanan para penumpang tetap menjadi prioritas mereka dalam menetapkan rute yang akan ditempuh. Ia meyakinkan, jika infrastruktur tersebut sudah memadai pada bandara-bandara kecil diseputaran 10 destinasi wisata unggulan tersebut, maka mereka akan mengembangkan bisnisnya dengan penerbangan ke lokasi-lokasi tersebut.
"Kita justru senang kalau ada tempat wisata baru yang dikembangkan. Sebagai salah satu maskapai penerbangan internasional terbesar kami yang akan membawa wisatawan ke destinasi wisata unggulan tersebut. Namun itu tadi infrastrukturnya harus terjamin," ujarnya.
Diketahui pemerintah Indonesia menetapkan 10 destinasi wisata unggulan yang akan terus dibenahi untuk mengejar target dukungan 20 juta wisatawan pada tahun 2019 mendatang. Destinasi wisata tersebut yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Bromo (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Yogyakarta (DI Yogyakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Belitung (Bangka Belitung), Morotai (Maluku), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Lesung (Banten).[rgu]
KOMENTAR ANDA