Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said diminta berhenti membohongi rakyat. Pernyataan Sudirman Said bahwa proyek pembangunan kilang di Blok Masela akan molor dari waktu yang dicanangkan pada tahun 2018 karena dipilihnya skema pipanisasi di darat (onshore) dinilai mengada-ada.
"Kalaupun skema laut yang dipilih, proyek pengelolaan Masela juga akan molor dari waktu yang telah ditetapkan. Jadi, bilang sama Sudirman Said berhentilah membohongi rakyat," ujar pendiri sekaligus Direktur Archipelago Solidarity Foundation Engelina Pattiasina kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/3).
Dikatakan dia, saat ini perusahaan-perusahaan migas dunia sedang terpuruk akibat jebloknya harga minyak dunia. Karena itu, pembangunan Blok Masela pasti molor bukan karena pemilihan skenario pengelolaan di darat tetapi juga jika dipilih dibangun di laut.
"Jadi sekali lagi saya tegaskan, sebaiknya Menteri ESDM stop membohongi rakyat," ucap Engelina.
Sejak tahun 2011, Engelina bersama tokoh masyarakat dan akademisi Maluku mengampanyekan keberadaan Blok Masela, dan mendorong pengelolaan gas di sana dengan skenario pipanisasi. Karena itu, mewakili masyarakat Maluku, Engelina menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memenuhi keinginan masyarakat Maluku agar pembangunan kilang Blok Masela dibangun di darat.
"Masyarakat Maluku sangat bersyukur kepada Tuhan atas keputusan Presiden ini. Kami juga mengapresiasi apa yang dilakukan Menko Kemaritiman, Pak Rizal Ramli yang sejak awal berjuang bersama kami untuk memilih skema darat," paparnya.
Lebih lanjut putri pendiri Pertamina ini mengatakan bahwa skema kilang di darat tidak hanya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
"Ini proyek jangka panjang yang luar biasa karena mencapai 70 tahun. sehingga akan sangat besar manfaatnya bagi masyarakat Maluku dan seluruh rakyat Indonesia," tukasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA