Demo ribuan pengemudi taksi konvensional menuntut penutupan jasa transportasi berbasis sempat diwarnai aksi anarkis. Para sopir taksi tersebut mensweeping para pengemudi taksi dan ojek berbasis online untuk kemudian melarang mereka mencari penumpang di wilayah Jakarta.
Ketua DPR RI, Ade Komaruddin, menyesalkan aksi tersebut.
"Dengan melakukan demonstrasi, saya setuju saja. Cuman kita juga tidak setuju jika demonstrasi dilakukan dengan cara-cara anarkis dan itu merugikan kita sendiri merusak page facility property orang lain," tegasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (22/3).
Pria yang akrab disapa Akom ini menyarankan para pendemo menyampaikan aspirasinya kepada Komisi terkait. Dalam hal ini V DPR RI. Nantinya, setelah DPR menerima keluh kesah para pendemo, Akom meyakinkan, pihaknya akan menyampaikan tuntutan pendemo kepada pemerintah.
"Kita bisa bantu untuk sampaikan kepada pemerintah tentunya dengan langkah-langkah yang bisa ditentukan oleh DPR sebaiknya disampaikan melalui saluran-saluran yang demokratis," tuturnya.
Perwakilan para pengemudi yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) telah diterima Menkominfo Rudiantara. Namun, Menkominfo tak bisa mengabulkan tuntutan pendemo. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA