Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi bersyukur akhirnya Tim Ekspedisi Indonesia Raya berhasil menancapkan merah putih di Gunung Aconcagua, meski sempat terhenti pada ketinggian
5.600 meter karena badai.
"Tapi Alhamdulillah perjuangan itu diteruskan, dan tentu saja satu kebanggaan bagi kita semua bangsa Indonesia bahwa tim ekspedisi telah berhasil menancapkan merah putih di Aconcagua," ucap KSAL dalam ramah tamah bersama Tim Ekspedisi Indonesia Raya di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, baru-baru ini.
KSAL menegaskan, ini bukan ekspedisi yang terakhir sebagaimana misi Sabar Gorky menggapai tujuh puncak gunung tertinggi di dunia atau seven summits. Setidaknya sudah empat gunung yang didaki Sabar Gorky, termasuk Aconcagua di Provinsi Mendoza, Argentina pada 22 Februari-6 Maret 2015. Dalam ekspedisi pendakian Gunung Aconcagua, Sabar didampingi lima prajurit Korps Marinir di bawah pimpinan Dansatgas Letkol (Mar) R. Saragih, dua pecinta alam dan seorang jurnalis dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Kehadiran prajurit dalam kegiatan ini atas dasar pembinaan prajurit Korps Marinir," terang KSAL didampingi Sabar Gorky, Letkol (Mar) R Saragih dan Dankormar Mayjen (Mar) Buyung Lalana dalam konferensi pers.
Menurut KSAL, para prajurit yang terlibat dalam ekspedisi ini ditantang daya juang dan mentalitasnya menaklukan medan-medan penuh tantangan dan juga keterbatasan oksigen di daerah pegunungan. Bukan hal baru sebetulnya, tutur KSAL, karena selama ini pendidikan AL di Surabaya, untuk kegiatan latihan militer sering dilaksanakan di puncak Gunung Bromo dan Dieng.
"Tantangan menghadapi medan Gunung Carstensz di Papua sudah selesai, pak Sabar juga meminta prajurit marinir ikut ekspedisi Gunung Aconcagua dan Alhamdulillah lima prajurit sudah mendampingi dan selamat sampai tanah air," ujar KSAL.
Lebih lanjut KSAL menyampaikan bahwa informasi langsung dari Sabar, gunung berikut yang didaki adalah Vinson Masif di Antartika.
"Gunung ini tidak terlalu tinggi tepatnya 4 ribuan tapi tantangan cuaca yang cukup berbahaya, saya kira aklimatisasi untuk ruang yang dingin itu butuh latihan yang panjang, tapi kalau persiapannya matang akan bisa dilakukan," kata KSAL.
Ditanya kemungkinan prajurit Korps Marinir kembali mendampingi Sabar untuk misi selanjutnya, KSAL belum dapat memastikannya.
"Saya kira mas Sabar butuh istirahat dulu kemudian merangkai mimpinya lagi," dalih KSAL.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA