post image
KOMENTAR
Menurut badan geologi kementrian ESDM, ketahanan energi untuk minyak bumi kurang lebih dalam 20 tahun kedepan akan habis, dan gas alam indonesia cukup untuk kurang lebih 50 tahun ke depan.

Hal tersebut memotivasi dua mahasiswa Departemen Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 membuat  penelitian yang hasilnya dapat merubah sistem energi sepeda motor  menjadi berbahan bakar gas.  

Kedua mahasiswa ini bernama Amanda Julian Pranata, asal Pangkalan Susu, 21 tahun, beragama Islam dan Rizaldi Rahim, asal Tanjung Gading, 22 tahun, beragama Islam.

Kedua mahasiswa tersebut mengungkapkan bahwa penelitian tersebut selain ditujukan sebagai tugas akhir, juga untuk mengkampanyekan kepada masyarakat untuk beralih ke energi gas sebagai bahan bakar.

"Penelitian ini untuk tugas akhir, selain itu kami juga ingin mengkampanyekan kepada masyarakat kalau energi gas lebih efektif kita gunakan, apalagi cadangan energi minyak bumi sudah menipis", kata Rizaldi Rahim kepada medanbagus.com,  Senin (21/3).

Mereka juga mengatakan bahwa ketika gas sudah menggantikan minyak bumi sebagai bahan bakar, masyarakat dapat memiliki energi yang lebih murah dan ramah lingkungan.

"Kami sudah melakukan uji emisi gas buang dan melakukan perhitungan untuk efisiensinya. Uji emisi gas buang kami lakukan di Auto 2000 Amplas dan hasilnya 23% lebih rendah dari bensin (premium). Untuk perhitungan efisensi, bahan bakar gas 25 % lebih irit dari bensin, dengan daya guna yang lebih baik dari kemampuan pertamax. Untuk keamanan, kami telah merancang converter kit sedemikian mungkin hingga dapat menghindari terjadinya ledakan yang disebabkan gas. Itu artinya dengan gas, selain lebih irit sepeda motor juga akan menjadi lebih ramah lingkungan," kata Amanda Julian Pranata kepada medanbagus.com.

Mereka juga berharap hasil penelitian ini tidak sekedar berakhir untuk tugas akhir. Setelah menyelesaikan tugas akhir, mereka akan berupaya untuk menjadikan hasil penelitian tersebut dapat diproduksi secara massal.

"Kalau cuma sebatas untuk tugas akhir aja kan sayang kali. Kami akan coba buat produksi massal. Bukan sekedar untuk mendapatkan keuntungan, tapi juga untuk menyelamatkan ketahanan cadangan minyak bumi Indonesia," demikian Rizaldi Rahim.[rgu]

Tak Ada Niat Baik Selesaikan Sengketa, Yayasan Pendidikan Al Hidayah Permainkan Warga

Sebelumnya

Pembatalan Kenaikan UKT oleh Menteri Nadiem Tidak Menyelesaikan Masalah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pendidikan