Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Binjai tahun 2016, harus sesuai dengan visi dan misi walikota dan wakil Walikota Binjai periode 2016-2021, yakni terwujudnya kota cerdas yang layak huni, berdaya saing, dan berwawasan lingkungan menuju Binjai yang sejahtera.
"Saya dan Timbas Tarigan mengusung visi mewujudkan Binjai sebagai kota cerdas, dengan demikian pada Musrenbang tahun 2016, tidak boleh jauh dari visi misi yang kita usung selama lima tahun kedepan, serta visi misi pembangunan Indonesia agar sinkron," ungkap Walikota Binjai, HM Idaham, saat membuka Musrenbang Kota Binjai tahun 2016, di Aula Lantai II Balai Kota, Senin (21/3).
Diungkapkannya, masyarakat Binjai patut bersyukur karena dalam waktu dekat pembangunan Jalan Tol Medan-Binjai akan segera rampung. Disusul reaktivasi Kereta Api (KA) Binjai-Besitang, pembangunan KA Railink Binjai-Kuala Namu, menjadi hal yang sangat potensial dan peluang bagi kesejahteraan masyarakat Binjai.
"Dengan terbukanya arus transportasi ke Kota Binjai nantinya, harus mampu menjadi potensi ekonomi bagi masyarakat, kita berharap Binjai menjadi kota transit," harap Idaham.
Walikota berpesan kepada seluruh peserta Musrenbang, agar mampu merubah pola pikir dalam membuat perencanaan, jangan hanya membicarakan kuantitas, namun yang dibutuhkan adalah tindakan nyata, kualitas pembangunan yang mampu bermanfaat bagi masyarakat.
Hal senada juga diungkapkan Ketua DPRD Kota Binjai, Zainuddin Purba. Ia mengharapkan agar perencanaan pembangunan Kota Binjai dapat tercapai, selain berpedoman kepada program nasional, seluruh pimpinan SKPD harus paham visi dan misi Walikota.
Plt Gubernur Sumatera Utara, T Erry Nuradi, yang diwakilkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup, Hidayati, menginstruksikan kepada pemerintah daerah, agar dapat merubah pola pikir dalam hal pengalokasian anggaran. Aggaran hanya akan dialokasikan pada program-program yang sudah terbukti manfaatnya, sementara program lain akan diminimalisasi alokasinya.
"Kami sangat mengharapkan perhatian dari masing-masing pemerintah daerah, agar alokasi APBD ke kabupaten /kota, dan provinsi Sumut dapat lebih meningkat di tahun 2017, hal ini sangat dibutuhkan untuk akselerasi provinsi Sumut dengan menggerakkan sektor unggulan dan memberdayakan masyarakat menuju ke tataran peningkatan kesejahteraan, serta keberlangsungan pembangunan ke depan," pintanya.
Musrenbang berlangsung selama tiga hari mulai dari 21 sampai 23 Maret. Bertindak sebagai narasumber yaitu, Ir Khairul Anwar, mewakili Bappeda Provsu, Kepala BPS Binjai, Sunanto, serta menghadirkan pakar kesehatan, Prof Heru Santoso, pakar ekonomi, Dr Kasyiful Mahali, pakar lingkungan hidup, Ir Jaya Arjuna dan pakar pendidikan Prof Dr Syawal Gultom.[rgu]
KOMENTAR ANDA