TNI harus memberikan penjelasan setelah melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden jatuhnya helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP di Poso.
"Jangan sampai kecelakaan oleh aparatur TNI itu merupakan bagian daripada satu situasi yang di dalam infrastruktur militer kita ada masalah," kata Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, di gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Senin, 21/3).
Menurut Fahri, TNI bukan hanya harus melakukan investigasi secara mendalam, tapi juga harus mengevaluasi secara mendalam. Karena jatuhnya pesawat maupun helikopter milik TNI sudah terlalu sering.
"Apa bila ditemukan adanya masalah, maka TNI berkewajiban mengekspos masalah itu ke publik. Apakah terkait standar alutsista melemah dan lain sebagainya. Bahwa jatuhnya pesawat militer tanpa perang, maka citra militer kita di dunia (menjadi buruk). Harus ada kedisiplinan tinggi dalam militer kita," tegas Fahri.
Hal itu, sambungnya, dilakukan agar citra militer Indonesia di mata bangsa lain tidak buruk. Meskipun begitu, ia mengakui bahwa mekanisme di militer tidak selonggar mekanisme di penerbangan sipil. Dimana seorang Menteri Perhubungan bisa semerta-menerta menutup maskapai penerbangan jika memang ada masalah.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA