Dukungan Nasdem kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilgub DKI nanti kembali ditunjukkan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Kemarin, Bos Media Group itu memberi Ahok rompi bertulis "Teman Ahok" berhiaskan lambang Nasdem. Paloh bilang, apa saja yang diminta Ahok di Pilgub nanti, akan kami kasih. Paloh memang pintar pilih jagoan.
Kejutan dari Paloh itu diberikan dalam acara pelantikan dan konsolidasi pengurus Nasdem DKI di Istora Senayan, kemarin sore. Seperti biasa, acara seremonial Nasdem selalu teratur dan tertata. Para pengurus yang akan dilantik kompak berkemeja putih lengan panjang dengan logo Nasdem di dada kirinya Panitianya tampil necis dengan berjas dan dasi biru. Acara dihadiri pengurus dan kader Nasdem seperti Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, dan Anggota DPR Akbar Faisal. Acara makin meriah dengan kehadiran seribuan kader dan simpatisan Nasdem yang kebanyakan adalah ibu-ibu. Mereka memakai kaos bertulis Teman Ahok dengan huruf "O" diganti lambang Nasdem.
Ahok dan eks Mendag Rachmat Gobel juga menyempatkan hadir dalam acara ini. Sejumlah pengurus parpol lain juga terlihat, seperti Ketua DPD Hanura Mohamad "Ongen" Sangaji, Ketua Korwil Demokrat Viktor Leiskodat, dan Ketua DPD PKB Hasbiallah Ilyas. Relawan Teman Ahok pun terlihat hadir seperti Aditya Yogi dan Singgih Widyastomo.
Kejutan kepada Ahok itu terjadi di tengah-tengah acara. Usai pembacaan janji para pengurus tiba-tiba pembawa acara meminta Ahok naik ke atas panggung. "Karena akan ada kejutan untuk Pak Ahok," ujarnya.
Ahok bergegas melangkah dengan senyum lebar. Apa kejutannya? Ternyata ada sebuah rompi warna putih yang dibuat khusus. Di dada kiri rompi itu tersemat tulisan "Teman Ahok" dengan lambang Nasdem menggantikan huruf 'O'. Tanda kolaborasi antara Nasdem dan relawan Teman Ahok. Paloh sendiri yang memakaikan rompi tersebut. "Mari kita dukung Pak Ahok untuk menjadi Gubernur DKI," ujar pembawa acara.
Dalam sambutannya, Paloh kembali menegaskan komitmennya mendukung Ahok di Pilgub DKI mendatang. Dia menilai, sosok Ahok masih dibutuhkan di Jakarta. "Jadi kalau ada pertanyaan kenapa memberikan dukungan serta merta kepada Ahok untuk jadi gubernur. Saya yakin dan percaya, Ahok tetaplah Ahok, dia orangnya yang lugas, jujur, bisa dipercaya, pekerja keras. Itu yang ada pada dirinya," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Paloh juga menyindir parpol yang mau memperberat syarat calon kepala daerah yang maju lewat perorangan. Kata dia, parpol harus tetap menjadi wadah aspirasi masyarakat. Kalau masyarakat menaruh kepercayaan calon dari jalur independen, maka parpol harus memahami keinginan itu. "Parpol harus mampu memberikan hak kepada seluruh WNI yang ingin menggunakan hak politiknya. Apakah itu Pilpres, Pilkada, baik yang melalui jalur di luar partai maupun independen," ujarnya.
Usai acara, Paloh pun menegaskan bentuk dukungan Nasdem kepada Ahok bukan formalitas semata. Nasdem, kata dia, ikut menurunkan tim untuk mengumpulkan KTP sebagai syarat pendaftaran calon perseorangan. "Apa saja yang Ahok minta akan kami kasih. Tentunya selama kita mampu untuk memenuhi pemberian itu," ujarnya.
Ahok pun mengaku puas dengan dukungan yang diberikan Nasdem. Salah satu bukti konkretnya adalah rompi tersebut. "Ini artinya Nasdem sudah mau mengalah kepada Teman Ahok," ucapnya.
Pengamat Politik dari Unpar Prof Asep Warlan Yusuf mengatakan, dukungan Nasdem terhadap Ahok bukan tanpa perhitungan. Kata dia, Nasdem tentu melihat tingkat keterpilihan Ahok lebih tinggi dibanding calon yang lain. Apalagi posisi Nasdem untuk mengusung calon sendiri sangat tidak mungkin. "Dukungan Nasdem kepada Ahok dari awal memang betuk kepintaran Paloh memilih calgub," kata Asep, kepada Rakyat Merdeka.
Seperti biasa, meski di depan disebutkan tidak ada mahar atau bagi-bagi kekuasaan, pada akhirnya nanti akan lain ceritanya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA