Gubernur Aceh Aceh Zaini Abdullah meminta Nahdlatul Ulama Aceh menjadi garda terdepan dalam memerangi paham radikal terorisme.
"Pemerintah Aceh membutuhkan peran ormas keagamaan menjaga syariat Islam, dalam menangkal paham radikal yang menggangu ketentraman, penggunaan narkoba, prilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender dan NU perlu menangkal permasalahan tersebut," katanya di Banda Aceh, dilansir antara, Minggu (20/3).
Pernyataan itu disampaikan dalam sambutan pada pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh masa khidmat 2015-2020 di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
"NU sangat berperan dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa ini terutama dalam memperkuat persatuan dan kesatuan ummat," katanya.
Zaini mengatakan NU Provinsi Aceh telah banyak berkontribusi dalam pembangunan ummat melalui dakwah Islam dan NU telah eksis dalam pembangunan ummat di bidang keagamaan.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr Ir Mochammad Maksum Machfoedz di sela-sela melantik pengurus berharap PWNU Aceh dapat terus membina ummat melalui pendidikan mulai dari ibtidaiyah sampai aliyah.
NU sekarang harus meningkatkan kiprahnya di bidang pendidikan sehingga ke depan NU tetap bisa hidup dan bersaing dengan berbagai macam tantangan zaman," katanya.
Adapun susunan Pengurus Wilayah NU Aceh, di antaranya Ketua Tanfidziyah Tgk. H Faisal Ali, Sekretaris Tanfidziyah Tgk Asnawi M Amin, sedangkan untuk posisi Rais Syuriah (penasehat) Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu) dan posisi Katib (sekretaris) Tgk H Husaini A Wahab.
Pelantikan tersebut turut dihadiri di antaranya Wakil Ketua DPR Aceh, Teuku Irwan Djohan, Kepala BPK Aceh, Maman Abdurrahman yang juga pengurus PBNU, Kepala Badan Pembinaan Pendidikan Dayah, Dr Bustami Usman, juga sebagai Wakil Ketua PWNU Aceh dan Kadispora Iskandar Zulkarnain yang juga Ketua Panitia Pelantikan.[rgu]
KOMENTAR ANDA