Peneliti Mesir menemukan bukti baru bahwa ruangan rahasia yang diyakini sebagai makam Ratu Nefertiti yang hilang mungkin berada di belakang makam Raja Tutankhamun.
Dunia internasional memiliki ketertarikan besar terhadap Nefertiti yang meninggal pada abad 14 sebelum masehi dan diduga merupakan ibu tiri Tutankhamun.
Menteri Kepurbakalaan Mesir Mamdouh Eldamaty di Kairo mengatakan, konfirmasi tempat peristirahatan terakhir Nefertiti akan menjadi penemuan arkeologi paling spektakuler abad ini. Satu analisis dari pemindaian radar yang dilakukan di situs tersebut pada November lalu telah mengungkapkan adanya dua ruang hampa di belakang dua dinding kamar Raja Tut.
"(Beberapa pemindaian menunjuk pada) keberadaan benda-benda yang berbeda di belakang dinding, bisa jadi logam, bisa jadi senyawa organik," demikian pernyataan Damaty, seperti dilansir Antara, Jumat (18/3).
Menurut Damaty, pada November lalu telah ada keyakinan sebesar 90 persen tentang keberadaan sesuatu di belakang dinding kamar Raja Tut setelah pemindaian radar pendahuluan dikirimkan ke Jepang untuk dianalisis.
Pemindaian lebih lanjut akan dilakukan pada akhir bulan ini dengan melibatkan tim penelitian internasional untuk mengonfirmasikan, apakah ruang kosong tersebut benar-benar kamar atau makam Ratu Nefertiti. Setelah itu, baru pihaknya bisa mendiskusikan mengenai bagaimana dan kapan tim tersebut dapat memasuki ruang-ruang itu.
"Kami dapat nyatakan bahwa lebih dari 90 persen kamar tersebut ada di sana. Namun saya tidak pernah memulai langkah berikutnya sampai saya yakin 100 persen," jelas Damaty.
Penemuan tersebut bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi indusri pariwisata Mesir yang sedang mandek setelah mengalami kemunduran tidak pernah berkesudahan sejak pemberontakan yang menumbangkan diktator Hosni Mubarak pada 2011 namun tetap menjadi sumber daya vital devisa.
Ahli Mesir berkebangsaan Inggris Nicholas Reeves yang memimpin penelitian tersebut meyakini bahwa kompleks pemakaman Tutankhamun awalnya ditempati oleh Nefertiti dan ratu tersebut tidak terganggu berada di belakang apa yang dia yakini sebagai dinding pembatas.
Penemuan Nefertiti yang tulang pipi tegas dan kecantikannya diabadikan dalam bentuk patung dada berusia 3.300 tahun yang dipamerkan di museum Berlin bisa menjelaskan hal-hal baru atas apa yang masih menjadi periode misterius dalam sejarah Mesir.
"Ini bisa menjadi penelitian abad ini. Ini sangat penting bagi sejarah Mesir dan sejarah dunia," demikian Damaty. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA